Demam Berdarah Mulai Mewabah, Renggut Nyawa Anak di Ciampea Kabupaten Bogor

Avatar photo

Bogor, Jejakpos.id – Memasuki musim pancaroba warga hendaknya harus sudah mulai waspada akan bahaya penyebaran wabah penyakit, salah satunya Demam Berdarah Dengue (DBD). Kabar duka akibat keganasan nyamuk demam berdarah telah merenggut nyawa seorang anak di Desa Tapos Kecamatan Tenjolaya Kabupaten Bogor.

Tribuana Yusfina (6) anak ketiga dari Ade Rifai, warga Perumahan Griya Salak Endah di Ciampea Kabupaten Bogor meninggal dunia akibat demam berdarah. Dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Desa Tapos Tenjolaya Kabupaten Bogor, Jum’at (31/5/2024) pagi.

Menurut orang tua korban Ade Rifai, sebelum terserang demam berdarah anaknya sempat bermain di rumah tetangga komplek perumahan. Sepulang bermain anaknya mengalami demam tinggi dan iapun memutuskan membawanya ke rumah sakit terdekat, Minggu, (25/5/2024).

“Sebelumnya anak saya tengah bermain di rumah tetangga komplek pulangnya dia demam tinggi saya bawa langsung ke rumah sakit untuk dirawat,” ujar Ade.

Sempat mendapatkan perawatan namun hasil uji lab menunjukkan anaknya terkena demam berdarah, trombosi darahnya menurun drastis hingga akhirnya meninggal dunia.

“Trombosit darahnya menurun pihak rumah sakit melakukan uji lab atas darah anak saya dan positif terkena demam berdarah. Namun Allah berkehendak lain anak saya tak tertolong,” ucapnya penuh duka.

Terkait wabah demam berdarah yang melanda wilayahnya, Ketua RT 01 RW 010 Perumahan Griya Salak Endah Ciampea Kabupaten Bogor, Anwar menyebut hingga saat ini sebanyak 8 orang positif terjangkiti wabah demam berdarah salah satunya Tribuana Yusfina yang dinyatakan meninggal dunia.

“Sudah 8 orang warga saya terkena demam berdarah, tiga masih dirawat dua sudah dipulangkan dan satu meninggal dunia (Tribuana Yusfina-red),” kata Anwar.

Melalui dirinya, lanjut Anwar warga meminta segera tindakan pencegahan dari instansi terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor melakukan foging juga sosialisasi bahaya demam berdarah sekaligus penanggulangannya.

“Warga meminta segera dilakukan foging sekaligus sosialisasi bahaya wabah demam berdarah berikut penanggulangan nya, karena kondisinya darurat,” pungkasnya.

Editor: C. SUBRATA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *