Polisi Semarang Buru Pentolan Gangster

Jakarta, Jejakpos.id – Polrestabes Semarang, Jawa Tengah, mulai memburu pentolan gangster di Kota Semarang. Sebagian pentolan gangster diburu dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) karena terlibat dalam beberapa kasus perkelahian dan tawuran hingga menimbulkan korban.

Hingga September ini, sebanyak 117 anggota gangster telah ditangkap. Jumlah tersebut terus bertambah seiring dilakukan penangkapan kelompok gangster yang rata-rata berusia muda bahkan anak-anak yang selalu melengkapi diri dengan senjata tajam.

“Dalam sepekan ada lima kasus dan 49 anak kita tangkap dan 24 di antaranya ditahan,” kata Kepala Polrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.

Meskipun telah menangkap ratusan anggota gangster, lanjut Irwan Anwar, polisi juga masih memburu pentolan gengster yang terlibat dalam berbagai kasus perkelahian dan tawuran, sehingga menimbulkan korban jiwa dan luka. Salah satunya adalah Alba Fajri Ardiansyah,23, pentolan gangster di Semarang, tersangka dalam duel menggunakan senjata tajam di Jalan Dr Cipto, Semarang Timur, Minggu (25/8/2024) lalu.

Pentolan gangster Kansas itu telah ditetapkan sebagai DPO, ungkap Irwan Anwar, setelah video perkelahiannya viral. Warga Karanganyar, Semarang Tengah, itu memiliki ciri-ciri tinggi 160 sentimeter, kulit sawo matang, rambut diwarnai kuning, ada tato huruf A di bawah mata kanan, tato tulisan Kansas di leher sisi kanan dan simbol jangkar di leher sisi kiri.

“Jika ada informasi terhadap tersangka tersebut warga bisa menghubungi 085802786613 atau melalui aplikasi Libas,” tambahnya.

Dalam upaya menekan gangster, polisi juga melibatkan aparat terkait baik TNI, Pemerintah Kota Semarang hingga organisasi masyarakat (ormas) di Kota Semarang untuk melakukan patroli di jalan raya maupun perkampungan dan titik rawan zona merah. Terakhir polisi berhasil membekuk pentolan gangster Kokar 411 Niko Noval Eka Saputra,23, bersama sejumlah anggotanya Muh Rezky Nugroho, 21, dan FAS,16.

Selain itu polusi masih mengejar seorang anggota gangster lain bernama Gibran yang terlibat kasus tawuran antara gangster Kokar dan Timut Pusat. Perkelahian itu mengakibatkan seorang anggota gangster Leonard Manurung, 21, warga Sarirejo, Semarang Timur, mengalami luka bacok dan harus menjalani rawat inap selama 8 hari di RS Tugurejo.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Semarang Abdur Rahman mengutuk keras aksi kekerasan yang dilakukan gangster karena telah membuat resah warga kota Semarang untuk beraktivitas di tengah kondisi sedang bangkit dari keterpurukan ekonomi akibat covid beberapa waktu lalu.

“Jangan sampai orang yang sedang giat mencari nafkah takut,” katanya.

Untuk membantu aparat keamanan menjaga ketenangan kota dan ketertiban umum, kata Abdur Rahman, GP Ansor Kota Semarang juga siap menerjunkan 1.000 Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk mambantu aparat kepolisian dalam mendukung cipta kondisi agar Kamtibmas tetap terjaga di Semarang ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *