Puluhan Kios di Pasar Cikurubuk Gulung Tikar Tak Mampu Bersaing dengan Penjualan Online

Avatar photo
ilustrasi pasar tradisional tutup

Jakarta, Jejakpos.id – Sekitar 30 kios di Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat terpaksa gulung tikar. Para pemiliknya memasang spanduk tertulis dijual atau dikontrakan.

Kondisi itu terjadi diduga karena pedagang di pasar itu kalah bersaing dengan penjualan secara online. Penjualan mereka sangat minim.

Petugas Pasar Cikurubuk, Yaya mengatakan, penjualan secara online sangat berpengaruh bagi para pedagang di pasar tradisional. Persaingan membuat banyak pedagang mengalami sepi penjualan dan akhirnya gulung tikar.

“Ada sekitar 30 kios pedagang yang tutup. Pedagangnya gulung tikar karena kalah bersaing dengan penjualan secara online. Di Pasar Cikurubuk sudah banyak pedagang yang mengeluhkan sepinya pengunjung,” katanya, Kamis (18/7/2024).

Pedagang pakaian pasar Cikurubuk, Yuni, 44, mengatakan, penjualan produk melalui media sosial sangat merugikan pedagang tradisioonal. Mereka bisa menjual produk dengan harga murah dan tidak mungkin disaingi pedagang pasar tradisional.

“Contohnya sepatu. Kami menjual Rp150 ribu tapi di penjualan online bisa dijual Rp100 ribu,” jelasnya.

Dia mengaku transaksi di kiosnya semakin sepi. Tapi, dia bertahan, meski hanya melayani beberapa pembeli setiap hari.

Sementara itu, Kepala UPT Pasar Cikurubuk Deri Herlisana mengakui  penjualan secara online telah berdampak pada pedagang pasar Cikurubuk. “Saya setiap hari melihat dan mendengar keluhan pedagang bahwa penjualan sepi.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *