Jakarta, Jejakpos.id – Menteri ESDM Bahlil Lahadalia berjanji tak ada konflik kepentingan dengan pengusaha tambang. Ini ditegaskan Bahlil usai dirinya digeser Presiden Joko Widodo dari posisi menteri investasi/kepala BKPM ke Kementerian ESDM.
“Saya sejak dilantik jadi pejabat, kepala BKPM, saya tidak lagi menjadi pengusaha. Jadi, sudah selesai. Jadi, insyaallah sudah selesai,” tegasnya usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (19/08/2024).
“Meskipun saya punya latar belakang pengusaha, saya bisa membedakan mana untuk kepentingan negara, mana kepentingan pribadi,” imbuh Bahlil.
Ia menekankan pengalamannya selama jadi pengusaha bakal menjadi bekal mengabdi untuk negara. Bahlil mengklaim mengambil pelajaran dari apa yang pernah ia lewati dulu sebelum masuk ke pemerintahan.
Sebagai menteri ESDM baru, Bahlil mengaku akan mencoba memenuhi apa yang harus dijadikan pelajaran. Ia menegaskan tindakannya juga bakal sejalan dengan yang dibutuhkan dunia usaha.
Bahlil memang dekat dengan dunia usaha. Sebelum menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju, ia adalah ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) periode 2015-2019.
Usahanya berada di bawah bendera PT Rifa Capital Holding Company. Perusahaan Bahlil bergerak di berbagai lini bisnis mulai dari perkebunan, properti, transportasi, pertambangan, hingga konstruksi.
Ia semula dipercaya Presiden Jokowi sebagai menteri investasi/kepala BKPM sejak 28 April 2021. Per hari ini, Bahlil menggantikan Arifin Tasrif yang dicopot dari jabatan menteri ESDM