Jakarta, Jejakpos.id – RENCANA pertemuan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri semakin mengemuka. Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai kemungkinan besar Prabowo akan menawarkan jatah kursi menteri kepada Megawati.
Namun, kata Umam, jika melihat sikap politik Mega ketika kalah dalam Pilpres 2004 dan 2009, besar kemungkinan Megawati tidak akan mengambilnya.
“Terlebih lagi ada resistensi politik oleh keberadaan Gibran sebagai Wakil Presidennya Prabowo,” terang Umam kepada Media Indonesia, Rabu (18/9/2024).
“Namun, kemungkinan diterimanya tawaran kursi menteri oleh PDIP masih tetap terbuka, seiring dengan kemampuan dan kegigihan kader-kader PDIP untuk meyakinkan Megawati,” tambahnya.
Umam menuturkan khususnya untuk kebutuhan perlindungan hukum (legal protection) pasca tidak berada di lingkar kekuasaan.
Jadi Jembatan Komunikasi
Di samping itu, rencana pertemuan Prabowo dan Megawati bisa menjadi jembatan komunikasi politik yang efektif untuk melancarkan transisi pemerintahan baru.
Sejak awal, kata Umam, Prabowo dan Megawati relatif tidak memiliki hambatan komunikasi apapun.
Bahkan menurut informasi spekulatif, ketika terjadi demonstrasi besar menolak revisi UU Pilkada, dikabarnya sempat terjadi kontak komunikasi antara Prabowo dan Megawati.
“Jika rencana pertemuan berhasil dilaksanakan, langkah ini akan menjadi ruang negosiasi dan sekaligus kompromi kepentingan ekonomi-politik di antara kedua tokoh tersebut,” ucapnya.