One Million Women for Gaza: Ratusan Perempuan Demo Boikot Produk Israel di Patung Kuda

Avatar photo

JAKARTA, JEJAKPOS.ID – Ratusan perempuan dari berbagai aliansi hari ini membanjiri kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dalam aksi demonstrasi bertajuk “One Million Women for Gaza.” Dengan jumlah massa mencapai sekitar 700 orang, mereka menyuarakan seruan untuk memboikot produk-produk Israel sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina, Minggu (06/07/2025).

Aksi yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB ini diwarnai dengan orasi-orasi lantang dan bentangan spanduk berisi tuntutan untuk menghentikan agresi Israel di Gaza. Para demonstran, yang sebagian besar mengenakan pakaian serba hitam dan atribut Palestina, juga membawa poster-poster berisi daftar produk-produk yang diduga terafiliasi dengan Israel dan menyerukan untuk tidak lagi membeli produk-produk tersebut.

“Kami datang ke sini sebagai suara para ibu, para saudari, dan seluruh perempuan yang peduli terhadap nasib rakyat Gaza,” teriak salah satu orator dari atas mobil komando, disambut sorakan setuju dari kerumunan massa. “Boikot adalah salah satu bentuk perlawanan yang bisa kita lakukan dari rumah, dari pasar, dari mana saja. Mari kita tunjukkan solidaritas kita!”

Koordinator lapangan aksi menyatakan bahwa gerakan “One Million Women for Gaza” merupakan inisiatif kolektif dari berbagai organisasi perempuan dan aktivis kemanusiaan. Mereka berharap aksi ini dapat menggugah kesadaran masyarakat luas tentang pentingnya peran konsumen dalam menekan Israel secara ekonomi.

“Angka 700 ini mungkin belum mencapai satu juta, tapi ini adalah awal yang kuat. Kami akan terus menyuarakan ini, mengedukasi masyarakat, sampai suara kami didengar dan boikot ini benar-benar efektif,” ujar koordinator tersebut dalam sebuah wawancara singkat.

Aksi damai ini berlangsung tertib di bawah pengawasan aparat kepolisian. Setelah beberapa jam menyampaikan aspirasi, massa membubarkan diri sekitar pukul 10.00 WIB dengan janji akan terus menggalang dukungan untuk Palestina melalui berbagai cara, termasuk kampanye boikot yang lebih luas.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *