JAKARTA, JEJAKPOS.ID – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyikapi undangan audiensi dari Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (Kemensetneg) dengan serius, namun juga menyampaikan keprihatinan mendalam terkait pola komunikasi yang dinilai kurang profesional. Undangan bernomor B-112/KSN/D-2/SR.00/07/2025 yang diterima pada 29 Juli 2025 pukul 22.25 WIB melalui pesan WhatsApp dari pihak yang bukan pejabat langsung Kementerian, menimbulkan pertanyaan besar akan itikad baik negara dalam membangun dialog yang serius dan setara dengan mahasiswa.
BEM SI menyoroti metode penyampaian undangan yang tidak lazim dan tidak melalui jalur resmi, yang dinilai mencederai harapan akan adanya ruang dialog yang terbuka dan formal. Hal ini mengindikasikan bahwa aspirasi mahasiswa belum sepenuhnya dipandang serius sebagai bagian krusial dari proses pengambilan kebijakan publik.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Pusat BEM SI, Muzammil Ihsan, segera memimpin rapat koordinasi darurat pada pukul 23.00 WIB bersama seluruh Pengurus Inti BEM SI. Rapat ini fokus merumuskan sikap resmi Aliansi dan menyusun poin-poin perbaikan format audiensi yang lebih bermartabat dan transparan.
Hasil Keputusan Rapat Koordinasi Darurat BEM SI:
Sebagai tindak lanjut, BEM SI memutuskan beberapa poin krusial untuk memastikan audiensi berjalan substantif dan akuntabel:
- Penambahan Kuota Peserta Audiensi: Dari 5 orang menjadi 15 orang. Penambahan ini bertujuan untuk mengikutsertakan Koordinator Isu Nasional (Korsu) dari masing-masing isu strategis dan tuntutan yang telah disampaikan dalam aksi sebelumnya.
- Kehadiran Perwakilan Instansi dan Pejabat Terkait: BEM SI mendesak kehadiran pejabat tinggi dari instansi yang relevan dengan 11 tuntutan yang disuarakan. Ini termasuk:
- Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia
- Menteri Kebudayaan
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
- Menteri Pertahanan
- DPR RI Komisi III
- Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri)
- Liputan Media Secara Langsung: BEM SI memohon agar forum audiensi diliput secara langsung oleh media. Langkah ini penting untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi kepada publik luas dan seluruh mahasiswa di Indonesia.
- Tanggapan Substansial dan Konkret: BEM SI menekankan agar pemerintah tidak memberikan jawaban yang normatif dan diplomatis. Mahasiswa menuntut tanggapan yang substantif, konkret, dan komprehensif terhadap setiap tuntutan yang telah disampaikan.
Surat balasan resmi yang memuat seluruh permohonan tersebut telah ditandatangani oleh Koordinator Pusat BEM SI dan telah dikirimkan kepada Kementerian Sekretariat Negara melalui email pada Rabu, 30 Juli 2025, pukul 03.34 WIB.
Aliansi BEM SI menegaskan komitmen teguh untuk terus mengawal aspirasi rakyat dan mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut mengawasi jalannya proses dialog ini, guna memastikan bahwa audiensi tidak sekadar menjadi simbolik belaka.