Aktivis Nasional Ramai Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Gubernur Sherly, Sambil Desak Pembebasan 11 Aktivis Desa Maba Sangaji

Avatar photo
Tangkapan Layar Direktur Eksekutif Migrant Watch Aznil Tan dan Koordinator Presidium KAHMI Polewali Mandar Muhsin Fattah (Kolase)

JAKARTA, JEJAKPOS.ID – Para aktivis dari berbagai organisasi nasional, mulai dari KAHMI hingga KNCI dan Migrant Watch, serentak mengucapkan selamat ulang tahun ke-43 kepada Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, pada Sabtu (8/8). Namun, ucapan selamat ini datang dengan satu tuntutan penting: pembebasan 11 aktivis Desa Maba Sangaji yang saat ini ditahan.

Melalui serangkaian video yang viral di media sosial, ucapan selamat datang dari tokoh-tokoh terkemuka, di antaranya, Muhsin Fattah dari Koordinator KAHMI Polewali Mandar, Azni Tubas Presiden Kesatuan Niaga Celular Indonesia (KNCI). Aznil Tan Direktur Eksekutif Migrant Care, Syarif Hidayatulloh Ketua DPC Serikat Pengemudi Daring (Speed) Kota Bekasi serta Furqon Munawar Pemimpin Redaksi Inews Bogor.

Mereka secara kompak memuji kepemimpinan Gubernur Sherly yang “lugas, tegas, dan cerdas” dan berharap ia senantiasa sehat dan sukses.

Namun, momentum ulang tahun ini dimanfaatkan para aktivis untuk menyuarakan ketidakadilan yang menimpa 11 aktivis Desa Maba Sangaji. Tuntutan utama mereka adalah agar Gubernur Sherly turun tangan langsung untuk membebaskan para aktivis yang dianggap tidak bersalah.

“Kami mohon kepada Ibu Gubernur Sherly untuk membebaskan 11 aktivis desa Maba Sangaji yang ditahan karena memperjuangkan tanah ulayat peninggalan leluhur,” ujar Muhsin Fattah dalam videonya. “Semoga kebaikan hati Ibu… dapat membebaskan mereka dari jeratan hukum.”

Aznil Tan dari Migrant Watch bahkan menyebut penahanan ini sebagai tindakan kriminalisasi. Ia menekankan bahwa sebagai pemimpin, Gubernur Sherly memiliki tanggung jawab moral dan formal untuk membela keadilan bagi warganya. “Mereka ini mengalami kriminalisasi,” tegas Aznil. “Sebagai penjaga rasa keadilan, sudah selayaknya Ibu peduli dengan teman-teman aktivis Desa Maba Sangaji.”

Hingga saat ini, video-video yang tersebar luas di TikTok dan Instagram ini belum mendapatkan respons resmi dari Gubernur Sherly Tjoanda maupun pihak pemerintah provinsi Maluku Utara. Publik menunggu tanggapan apakah ucapan selamat ulang tahun ini akan berujung pada tindakan nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *