Dikecam Keras! Aksi Roy Suryo Cs di Makam Ibunda Jokowi Disebut “Biadab dan Gila” oleh Aktivis Kemanusiaan

Poto Fritz Alor Boy

JAKARTA, JEJAKPOS.ID – Sebuah video yang memperlihatkan kunjungan Roy Suryo, Tifauzia Tyassuma, dan beberapa individu lain ke makam almarhumah Sujiati, ibunda Presiden Joko Widodo (Jokowi), telah memicu gelombang kecaman masif di media sosial. Video yang dengan cepat menjadi viral ini menuai protes keras dari berbagai elemen masyarakat, khususnya para pendukung Presiden Jokowi. Salah satu suara yang menentang paling keras datang dari Fritz Alor Boy, seorang aktivis kemanusiaan sekaligus Alumni Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).

Fritz Alor Boy, dalam pernyataannya yang disampaikan pada [Tanggal, misalnya 9 Oktober 2025], menyebut tindakan tersebut sebagai perbuatan yang “tidak bermoral, tindakan yang biadab dan brengsek.”

“Tindakan mereka ini terlalu brengsek, tindakan biadab dan tidak beretika serta tidak tahu adat,” ujar Fritz dengan nada geram.

Fritz Alor Boy menilai bahwa aksi mendatangi makam tersebut, terutama di tengah kontroversi politik yang sedang memanas, telah melampaui batas-batas etika publik. Menurutnya, tindakan ini secara langsung mencederai nilai kemanusiaan, norma kesopanan, adat, dan norma agama yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia.

Aktivis kemanusiaan tersebut mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan tegas. Ia secara khusus meminta pihak kepolisian untuk mempercepat gelar perkara atas laporan yang telah diajukan dan segera menetapkan Roy Suryo cs sebagai tersangka.

“Tindakan tidak manusiawi, mengganggu norma kesopanan, norma adat dan norma agama. Jadi, saya harap, pihak kepolisian jangan lama-lama proses laporan Pak Jokowi,” katanya. Ia menambahkan bahwa perbuatan semacam ini sudah menunjukkan adanya indikasi “orang gila.”

“Mereka ini sudah gila. Jadi, pihak polisi segera menetapkan Roy Suryo cs sebagai tersangka,” sebut Fritz dengan penekanan.

Kritik utama Fritz Alor Boy berpusat pada upaya menarik-narik sosok yang telah meninggal dunia ke dalam pusaran isu politik yang sedang hangat. Ia menegaskan bahwa martabat orang yang sudah tiada harus dihormati dan tidak boleh dijadikan instrumen atau materi dalam perseteruan politik, seperti isu dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi.

“Ini orang gila. Orang yang sudah meninggal tidak ada hubungan dengan persoalan ijazah. Jadi, jangan bawa-bawa orang yang sudah meninggal ke dalam ranah politik,” ujar Fritz, menyerukan penghentian praktik politik yang dinilai sangat destruktif dan tidak beradab.

Saking geramnya, Fritz bahkan melontarkan pernyataan ekstrem mengenai sanksi sosial yang pantas diterima para pelaku.

“Tindakan Roy Suryo, bila perlu dibuang ke laut saja,” tutupnya, sebuah ungkapan yang menyiratkan betapa seriusnya pelanggaran moral dan etika yang telah dilakukan oleh Roy Suryo dan kelompoknya di mata aktivis tersebut. Aksi ini dinilai sebagai puncak dari praktik politik kotor yang harus ditolak dan diberi sanksi tegas oleh seluruh komponen bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup