JAKARTA, JEJAKPOS.ID – Rencana penawaran umum perdana (IPO) PAM JAYA mendapat sorotan dari Analis Strategi Institute, Fauzan Luthsa. Ia berharap proses IPO ini dapat berjalan lancar sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Menurut Fauzan, kritik yang dilontarkan kepada penyedia air minum DKI Jakarta ini merupakan hal yang wajar dan sehat dalam ekosistem demokrasi perkotaan.
“Karena layanan perusahaan bersentuhan langsung dengan masyarakat, dan masyarakat menaruh harapan tinggi pada perusahaan ini,” ujar Fauzan pada Jumat (1 Agustus).
Fauzan melihat bahwa saat ini Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) penyedia air bersih bagi warga Jakarta itu tengah berada dalam proses transformasi besar-besaran, baik dari sisi kelembagaan maupun operasional. Meski perubahan ini mungkin tidak secepat yang diharapkan publik, ia menilai arah perubahannya jelas: memperbaiki pondasi perusahaan, membenahi tata kelola, dan memperluas cakupan layanan air bersih secara sistemik.
Target ambisius pembangunan jaringan pipa sepanjang 7.000 kilometer, menurut Fauzan, adalah salah satu bentuk keberanian yang patut dicatat. “Realisasi target ini tampaknya masih berjalan. Namun, komitmen untuk bergerak dan tidak stagnan adalah hal yang patut diberi ruang. Semoga warga DKI Jakarta akan menyaksikan peristiwa IPO yang bersejarah,” tambahnya.
Fauzan menjelaskan bahwa berbagai persoalan terkait air bersih di Jakarta saat ini merupakan akumulasi dari sistem yang telah berlangsung puluhan tahun. Ia menyoroti periode 1998-2023, di mana Jakarta mengalami ketergantungan pada operator pihak ketiga, yang berujung pada kondisi jaringan pipa yang usang dan terbatas, serta keterbatasan fiskal daerah dalam menopang investasi infrastruktur.
Dengan pembenahan yang tengah dilakukan saat ini, ditambah dengan rencana go public, Fauzan optimis bahwa persoalan-persoalan tersebut dapat teratasi. “Tentu saja kritik atas kualitas air patut menjadi perhatian, karena terkait dengan kebutuhan masyarakat. Dan yang dilakukan perusahaan saat ini dengan transformasi dan target kinerja untuk pembenahan layanan, patut diapresiasi,” pungkasnya.