Bupolo Connection Menduga Ada Konflik Kepentingan: Yayasan Ulil Amri Buru Selatan Dipimpin Staf Khusus Bupati

MALUKU, JEJAKPOS.ID – Sebuah dugaan penyalahgunaan jabatan yang melibatkan lingkaran dalam Pemerintahan Kabupaten Buru Selatan, Maluku, kembali mencuat ke publik. Kelompok yang menamakan diri BUPOLO CONNECTIONT melontarkan tudingan serius terkait berdirinya Yayasan Ulil Amri Buru Selatan yang dipimpin langsung oleh Sudirman Buton, yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Bupati Buru Selatan.

Dugaan ini berawal dari serangkaian kunjungan kerja ke luar kota yang dilakukan Bupati Buru Selatan bersama staf khususnya pada tahun 2025.

“Setelah beberapa kali kunjungan tersebut keluar kota, tiba-tiba muncul Yayasan Ulil Amri. Ini yang memicu publik Buru Selatan tentang dugaan yayasan tersebut karena dipimpin langsung oleh Staf Khusus Bupati saat ini, Sudirman Buton, yang memiliki tugas sentral dalam kemajuan daerah,” ujar Al, Founder BUPOLO CONNECTIONT.

BUPOLO CONNECTIONT menyoroti adanya potensi konflik kepentingan yang sangat kuat. Sudirman Buton, sebagai staf khusus, memiliki peran strategis untuk memberikan saran dan masukan kepada Bupati dalam pengambilan keputusan dan kebijakan daerah. Namun, dengan merangkap jabatan sebagai pimpinan Yayasan Ulil Amri, hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai transparansi dan akuntabilitas penggunaan sumber daya.

Al menggarisbawahi bahwa kunjungan ke luar kota yang melibatkan Bupati dan Sudirman Buton menjadi fokus utama yang akan mereka dalami. Mereka menduga ada transaksi keuangan yang mencurigakan terkait operasional yayasan yang baru muncul pasca kunjungan-kunjungan tersebut.

“Adanya kunjungan keluar kota Bupati bersama Staf Khusus yang juga selaku pimpinan Yayasan Ulil Amri Buru Selatan, ini menjadi fokus kami. Kami menduga adanya transaksi keuangan yang mencurigakan dalam operasional yayasan,” tambah Al.

Menyikapi temuan dan dugaan ini, BUPOLO CONNECTIONT menyatakan akan segera menindaklanjuti dengan mengambil langkah hukum. Mereka secara resmi akan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan aparat penegak hukum lainnya untuk segera melakukan penyelidikan lebih lanjut atas dugaan penyalahgunaan jabatan dan potensi korupsi ini.

Founder BUPOLO CONNECTIONT, Al, kembali menegaskan bahwa hadirnya Yayasan Ulil Amri dengan pimpinan seorang Staf Khusus Bupati adalah akar dari dugaan penyalahgunaan jabatan.

“Kami mendesak KPK dan aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan. Jika terbukti adanya pelanggaran, penyalahgunaan jabatan, maka kasus ini dapat menjadi contoh bagi penegakan hukum di Kabupaten Buru Selatan,” tegas Al.

Lebih lanjut, Al menyatakan bahwa jika hasil penyelidikan membuktikan adanya pelanggaran hukum, BUPOLO CONNECTIONT tidak akan segan untuk melakukan aksi demonstrasi guna mendesak agar para pelaku diadili sesuai hukum yang berlaku. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Bupati Buru Selatan maupun Sudirman Buton terkait tudingan serius ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup