Cegah Rabies, Pemprov Bali Kerahkan Tim Siaga Rabies

Jakarta, Jejakpos.id– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali meminta kepada tim siaga rabies (Tisira) yang saat ini tersebar di seluruh desa dan kelurahan di Bali untuk fokus pada vaksinasi hewan penular rabies (HPR) yang ada di wilayah desa atau kelurahan masing-masing.

Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan, Bali hingga saat ini Bali masih belum bebas rabies. Untuk itu pemerintah terus mendorong langkah pencegahan rabies dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan di Bali.

“Belajar dari penanganan Covid-19 dulu, kita harus membuat gerakan serentak di Bali terkait pencegahan, yaitu vaksin rabies kepada hewan, khususnya anjing yang secara populasi lebih banyak di Bali,” ujar Mahendra Jaya, Jumat (4/10/2024).

Mantan Direskrimum Polda Bali tersebut menegaskan, keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama mengingat tingginya risiko jika manusia terjangkit rabies akibat gigitan hewan seperti anjing, kucing, hingga kera yang tertular virus rabies.

“Kita realistis dulu, pastikan semua hewan peliharaan yang ada pemiliknya tervaksin, dan yang liar kita tangani juga. Yang jelas, aksi ini harus serentak dan segera dilakukan,” ujarnya.

Tim Siaga Rabies (Tisira), yang terdiri dari Kepala Desa, Bidan Desa, Babinsa, Polprades, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Keterlibatan para tokoh ini sangat penting dan krusial. Sebab saat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat soal rabies akan lebih mudah diterima.

Tisira lebih efektif dalam melakukan penyuluhan rabies kepada masyarakat, membantu pendataan populasi anjing, hingga mendukung pelaksanaan vaksinasi.

“Teman-teman ini adalah garda terdepan kita di desa, dan harus kita dukung penuh,” tandasnya.

Mahendra Jaya menyatakan bahwa ia akan segera mengadakan pertemuan dengan seluruh pemangku kepentingan guna mempercepat realisasi gerakan serentak penanganan rabies tersebut.

“Tentu nanti akan disertai dengan edaran kepada masyarakat. Hal ini kan sudah ada Perda-nya, jadi kita tinggal melaksanakannya,” tuturnya.

Sementara itu, menurut laporan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, cakupan vaksinasi rabies di Provinsi Bali hingga September 2024 telah mencapai 70,38% dengan populasi anjing di Bali lebih dari 600 ribu ekor.

Posko Tisira yang tersebar di seluruh Bali berjumlah 405 posko dan didukung oleh lebih dari 600 ribu vaksin yang berasal dari APBD, bantuan pusat, serta bantuan dari Pemerintah Australia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *