Detik-Detik Menegangkan Warga Koja Selamatkan Anak-Anak Sebelum Bangunan Dua Lantai Roboh

JAKARTA, JEJAKPOS.ID – Suasana tenang di penghujung hari libur Natal, Kamis (25/12/2025), berubah menjadi mencekam bagi warga Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Sebuah bangunan permanen berlantai dua yang selama ini menjadi tumpuan warga untuk memarkirkan kendaraan, tiba-tiba runtuh dan rata dengan tanah dalam hitungan detik.

Peristiwa yang terjadi pada waktu petang tersebut tidak hanya meninggalkan puing-puing beton, tetapi juga menyisakan trauma mendalam bagi warga yang menyaksikan langsung betapa nyawa manusia nyaris terenggut jika bukan karena intuisi dan kesigapan orang-orang di sekitar lokasi.

Kejadian ini terekam secara gamblang melalui kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di salah satu rumah warga. Dalam rekaman tersebut, terlihat gambaran kontras yang sangat memilukan: sejumlah anak kecil tampak berlarian dan bermain dengan riang di halaman yang tepat bersinggungan dengan bangunan maut tersebut.

Namun, suasana ceria itu mendadak pecah ketika beberapa warga dewasa yang berada di lokasi menangkap tanda-tanda bahaya. Diduga mendengar suara retakan atau melihat pergerakan pada struktur bangunan, para orang tua tersebut berteriak histeris dan memberikan isyarat tangan yang kuat agar anak-anak segera menjauh.

Hanya dalam hitungan kurang dari sepuluh detik setelah anak-anak itu berlari ke area aman, struktur beton bangunan dua lantai tersebut kehilangan keseimbangan dan ambruk ke arah depan. Suara dentuman keras yang memecah keheningan sore itu diikuti oleh kepulan debu semen yang sangat pekat, menutupi seluruh pandangan mata di sekitar lokasi kejadian.

Meski mukjizat menyertai warga sehingga tidak ada satu pun korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden ini, kerugian materiil tidak dapat dihindari. Bangunan yang beralih fungsi menjadi area parkir bersama tersebut runtuh tepat di atas kendaraan-kendaraan yang sedang ditinggal pemiliknya beristirahat.

Berdasarkan pendataan awal di lapangan, tercatat sedikitnya empat unit mobil pribadi dan satu unit sepeda motor ringsek total akibat tertimpa beban beton bertulang. Atap bangunan dan tiang-tiang penyangga tampak menghimpit kendaraan hingga rata, membuat proses evakuasi diprediksi akan memakan waktu lama dan membutuhkan alat berat.

Hingga saat ini, penyebab pasti robohnya bangunan tersebut masih menjadi teka-teki. Namun, dugaan sementara mengarah pada kegagalan struktur bangunan yang mungkin sudah mengalami kelelahan material (material fatigue) atau adanya faktor usia bangunan yang tidak lagi mampu menahan beban secara vertikal.

Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa sebelum roboh, tidak ada aktivitas renovasi atau guncangan yang berarti. Hal ini memperkuat kekhawatiran warga mengenai keamanan bangunan-bangunan tua di kawasan padat penduduk Jakarta Utara yang mungkin luput dari pengawasan teknis.

Tak lama setelah kejadian, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta bersama personel Pemadam Kebakaran dan kepolisian setempat tiba di lokasi untuk mengamankan area. Garis polisi segera dipasang guna mencegah warga mendekat, mengingat kemungkinan adanya runtuhan susulan dari sisa-sisa material yang masih menggantung.

Pihak kelurahan dan kecamatan pun kini tengah melakukan pendataan terhadap pemilik kendaraan yang menjadi korban, serta berkoordinasi dengan tim teknis untuk melakukan investigasi menyeluruh mengenai kelayakan bangunan di area sekitar.

Insiden ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat dan pemerintah akan pentingnya audit berkala terhadap kelayakan struktur bangunan, terutama yang digunakan untuk fasilitas publik atau kepentingan orang banyak, guna menghindari tragedi serupa di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup