Dinas Kesehatan Bandung Barat Masih Telusuri Penyebab Keracunan Massal di Cihampelas

Jakarta, Jejakpos.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat menelusuri penyebab puluhan warga keracunan usai menyantap makanan kupat tahu di pasar Kampung Maroko, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas.

Terdapat total 26 warga yang mengalami keluhan seperti mual, muntah, diare dan pusing. Mereka telah mendapat penanganan di Puskesmas, rumah sakit dan balai bidan.

Para korban tersebar di dua desa yakni 19 orang warga Kampung Citeurup,
Desa Girimukti, Kecamatan Saguling dan 7 orang warga Kampung Rancaeceng, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas.

Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Deni Achmad menerangkan, dugaan awal pemicu keracunan massal disebabkan makanan kupat tahu yang dijual di pasar tumpah Maroko. Namun untuk memastikannya, petugas membawa sampel makanan ke laboratorium untuk dicek.

“Kita sudah bawa sampel makanan ke laboratorium. Terdiri dari satu bungkus kupat tahu sisa, sample muntahan, dan air yang dipakai untuk mengolah makanan,” kata Deni, Minggu (21/7/2024).

Berdasarkan penelusuran Tim Surveilans Puskesmas Cihampelas dan Saguling, para pasien mengalami keluhan mual dan diare usai mengkonsumsi kupat tahu pada Jumat sekitar pukul 09.00 WIB.

“Gejalanya tak langsung dirasakan hari itu. Berdasarkan laporan puskesmas, warga mulai berdatangan ke puskesmas hari Sabtu (20/7/2024) dari pagi hingga siang,” tuturnya.

Ia memastikan semua korban sudah mendapat penanganan dengan baik, bahkan sudah ada warga yang diperbolehkan pulang ke rumahnya. Pihaknya juga sedang melakukan pendataan warga lainnya untuk mengantisipasi keluhan yang sama.

“Di pasar itu mereka membeli kupat tahu untuk dibawa pulang. Setelah
dikonsumsi, warga merasakan mual dan diare pada dini hari. Mudah-mudahan para pasien lekas sembuh dan tidak ada lagi penambahan korban,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *