Jakarta, Jejakpos.id – Bali International Airshow 2024 mengumumkan jajaran pembicara bergengsi dari sektor pemerintah, industri penerbangan, dan militer yang akan hadir dalam program diskusi inti Bali Airshow Special Dialogue.
Para pembicara tersebut antara lain, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia dan Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Marsekal Madya TNI Mohamad Tonny Harjono, Kepala Staf Angkatan Udara Republik Indonesia, serta Presiden Airbus Asia Pasifik, Anand Stanley.
Program dialog ini akan berlangsung di Exhibition Hall, South Apron, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, pada 18-19 September. Diselenggarakan atas kerja sama antara Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Tony Blair Institute for Global Change (TBI), dialog ini akan menghadirkan para pemangku kepentingan utama dan pakar industri terkait untuk mendiskusikan berbagai persoalan terkini secara mendalam.
Adapun topik-topik yang akan dibahas meliputi tantangan dan peluang dalam mengadopsi bahan bakar penerbangan berkelanjutan, langkah yang perlu ditempuh menuju industri penerbangan berkelanjutan, serta strategi dalam memperkuat industri pertahanan udara Indonesia.
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, mengatakan, pameran udara ini merupakan bukti komitmen Indonesia untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan penerbangan dan pertahanan yang berkelanjutan.
“Seiring dengan tujuan kami untuk mempromosikan peran Indonesia sebagai pemimpin global dalam industri penerbangan dan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (sustainable aviation fuel/SAF), kami mengumpulkan para pakar global untuk berbagi wawasan dan
berkolaborasi dalam membentuk masa depan sektor-sektor krusial ini,”katanya.
Para pembicara tersebut akan berdiskusi di empat sesi yang berbeda yang berfokus pada potensi penerbangan Indonesia serta perannya yang terus berkembang dalam ekosistem pertahanan global. Setiap sesi bertujuan untuk mendalami berbagai aspek sektor penerbangan Indonesia, menyoroti kontribusinya terhadap lanskap penerbangan global, dan memupuk kerja sama untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dan inovatif.
Pertama, akan membahas tentang Global and Regional Collaboration Potential on Sustainable Aviation Fuel (SAF). Pada sesi ini, forum akan membahas peran penting SAF dalam dekarbonisasi industri penerbangan. Dengan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) yang menargetkan penerbangan net zero-emission pada tahun 2050, penggunaan SAF diproyeksikan dapat mengurangi emisi CO2 dari penerbangan hingga 65% (atau 14 gigaton) pada tahun 2050. Namun, perihal rantai pasok SAF ini masih menjadi tantangan yang signifikan kendati permintaannya yang terus meningkat.
Kedua, akan membahas topik Guardians of the Sky: Exploring Indonesia’s Advancements in Air Defense Industry. Ini adalah topik bahasan dari sesi dialog kedua yang akan menggarisbawahi upaya Indonesia untuk memodernisasi kapabilitas pertahanan udaranya. Diskusi ini akan membahas pengadaan pesawat canggih, pengembangan Sistem Pertahanan Udara Kepulauan Indonesia (IAADS), dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mempertahankan daya saingnya di industri pertahanan global.
Ketiga, mengambil topik Soaring High: Indonesia Ascend to Becoming a Global Leading Aviation Market. Pada sesi ini akan membahas lajur pertumbuhan sektor penerbangan Indonesia. Dengan target menjadi pasar industri perjalanan udara terbesar keempat di dunia pada 2037, sesi ini akan mengeksplorasi bagaimana letak kondisi geografi Indonesia yang memerlukan fasilitas penerbangan udara, serta bagaimana kesiapan industri ini untuk pulih dan berkembang pascapandemi.
Keempat, membahas soal Fueling the Future: Harnessing Indonesia’s Natural Resource Endowment for Global SAF Feedstock. Topik ini akan mengeksplorasi potensi Indonesia sebagai pemimpin dalam produksi bahan baku SAF. Dengan statusnya sebagai produsen minyak kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki kapasitas untuk menghasilkan 36,8 miliar liter SAF. Sesi ini akan membahas tantangan persepsi global seputar produksi minyak kelapa sawit dan mendiskusikan strategi untuk meningkatkan penerimaannya sebagai bahan baku yang berkelanjutan.
Bali International Airshow 2024 akan menunjukkan pengaruh Indonesia yang semakin besar di sektor kedirgantaraan dan pertahanan global. Dengan membahas isu-isu penting, seperti penerbangan berkelanjutan, kemajuan sektor pertahanan udara, dan masa depan pasar perjalanan udara, acara ini akan menyajikan wadah yang unik dan menarik untuk kolaborasi dan berbagi wawasan yang berharga di antara para pemimpin industri.
“Kami sangat antusias menyambut para peserta dan pengunjung pameran dari seluruh dunia ke Bali International Airshow. Dengan berbagai program yang kami tawarkan, termasuk peluang berjejaring dan sesi bisnis, kami berharap dapat memfasilitasi kolaborasi yang produktif serta memajukan industri penerbangan,” pungkas Andy Wismarsyah, Presiden Direktur PT Inaro Tujuh Belas, selaku penyelenggara pameran.