Era Baru Seragam Tempur TNI: Lupakan Malvinas, Sambut ‘Sage Green’ untuk Kamuflase Tropis

JAKARTA, JEJAKPOS.ID – Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi memasuki babak baru dalam kesiapan operasional mereka dengan memperkenalkan corak seragam tempur yang sepenuhnya baru. Desain seragam kamuflase ini akan segera menggantikan motif ‘Malvinas’ yang telah setia menemani prajurit TNI di berbagai medan operasi sejak awal dekade 1980-an.
Kehadiran desain baru ini menandai tonggak penting dalam modernisasi TNI. Langkah strategis ini diambil sebagai upaya nyata TNI untuk terus menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman, perkembangan teknologi militer, serta kebutuhan operasional di lapangan yang semakin kompleks dan modern.
Perubahan paling mencolok terdapat pada pemilihan warna dominan, yaitu ‘Sage Green’. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, menjelaskan bahwa pemilihan corak ini merupakan hasil kajian mendalam yang didasarkan pada pertimbangan matang.
“Pemilihan warna sage green ini bukan tanpa alasan,” tegas Mayjen Freddy Ardianzah. “Warna ini dinilai paling sesuai dan optimal dengan kondisi geografis Indonesia yang khas, didominasi oleh alam tropis dan hutan lebat. Corak ini akan memberikan efektivitas kamuflase yang jauh lebih tinggi dalam berbagai medan operasi, baik di hutan, pegunungan, maupun wilayah pesisir.”
Menurut Kapuspen, motif baru ini dirancang untuk memastikan prajurit dapat berbaur secara maksimal dengan lingkungan alam Indonesia yang kaya akan vegetasi hijau. Hal ini sangat krusial dalam operasi tempur darat, di mana kemampuan untuk tidak terdeteksi oleh musuh menjadi kunci keberhasilan.
Penggantian corak seragam ini jauh melampaui masalah estetika. Corak Malvinas, meskipun legendaris, dianggap kurang relevan untuk konteks operasi di iklim tropis saat ini. Seragam baru ini diharapkan mampu meningkatkan keamanan, daya tahan, dan mobilitas prajurit di lapangan.
Selain aspek kamuflase, seragam baru ini juga kemungkinan besar akan mengadopsi material yang lebih ringan, cepat kering, dan memiliki sirkulasi udara yang lebih baik, guna meningkatkan kenyamanan prajurit yang bertugas dalam kondisi cuaca panas dan lembap khas Indonesia.
Keputusan ini menunjukkan komitmen TNI untuk terus berbenah dan meningkatkan profesionalisme. Seragam ‘Sage Green’ bukan hanya identitas baru, tetapi juga simbol dari kesiapan TNI untuk menghadapi tantangan operasi modern di kancah global maupun domestik.
