GRPN dan IBI RDPU-Audiensi dengan Komisi IX DPR RI Bahas Nasip 532 Bidan Pendidik

Avatar photo

Jakarta, Jejakpos.id– Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perwakilan Gerakan Rakyat Pembela Nakes (GRPN) dan Perwakilan 532 Bidan Pendidik melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi IX DPR RI, yang dilakukan di Gedung Nusantara 1, Komplek Senayan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta (22/5/2024).

 

“Bahagia banget, hari ini tanggal 22 Mei 2024 kami diterima di Komisi IX DPR RI untuk membahas NIP P3K dan SK tahun 2023 milik 532 Bidan Pendidik yang telah dibatalkan dan dicabut secara sepihak BKN dan Kementerian Kesehatan,” kata Koordinator Umum GRPN Fritz Alor Boy.

 

“Kami berterima kasih dan bersyukur, Komisi IX sepakat mmenerima kami dengan senang hati,” tambah aktivis kemanusiaan itu.

 

Tujuan mereka melakukan RDPU ini guna meminta pemerintah untuk terbitkan NIP P3K dan SK tahun 2023 miliki 532 Bidan Pendidik yang telah dibatalkan dan dicabut secara sepihak oleh pemerintah, dalam hal ini BKN dan Kementerian Kesehatan.

 

Dalam keterangannya, kata Fritz, mereka berharap Komisi IX DPR RI segera mempertemukan Kementerian Kesehatan dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) untuk duduk bersama membahas nasip kesejahteraan 532 Bidan Pendidik.

 

“Kami berharap, Komisi IX dapat mempertemukan Kemenkes dan BKN untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukannya. Sebab, yang mereka lakukan itu telah merugikan nasip-masa depan Bidan Pendidik seluruh Indonesia,” sebutnya.

 

Ia mengaku, Komisi IX DPR RI sudah siap memperjuangkannya.

 

“Komisi IX juga sangat respon baik dan siap memperjuangkannya,” tambahnya.

 

Sementara itu, salah satu korban dari Maumere, Nusa Tenggara Timur Polyn menyebutkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut memperjuangkan aspirasi 532 Bidan Pendidik.

 

“Ass.wr.wb, syalom, om swas, salam kebajikan Bpk Ibu DPR RI Komisi IX. izinkan saya mewakili teman teman menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Ibu DPR yang dengan caranya masing masing telah memperjuangkan Hak kami,” tulis dia didalam grup WAG GRPN itu.

 

Ia menjelaskan, kalau pihak DPR RI tidak membantunya maka diyakini nasip Bidan Pendidik ini akan terkatung-katung.

 

“Rasanya kami tidak tahu bagaimana nasib kami nanti ketika Bapak Ibu tidak menolong kami dan Kami merasa banyak berhutang budi atas ketulusan hatinya. Perjuangan ini tidak akan pernah kami lupakan sampai kapanpun sepanjang perjalanan hidup dan karya kami masing masing. Ketika kami mengetuk pintu Komisi IX di DPRRI dalam hati Kami menaruh harapan yang sangat besar kepada Bapak Ibu agar NIP dan SK Kami dapatkan. Semoga apa yang selalu kami doakan dan Bapak Ibu perjuangkan akan berbuah manis di akhirnya,” tulisnya lagi.

 

Tak lupa, sambungnya, terima kasih kepada Komisi IX DPR RI.

 

“Tidak mengurangi rasa hormat Kami ucapkan terimakasih atas kerja sama lintas partai yang bergabung di Komisi IX DPR RI yaitu Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai PDIP, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai PKS, Partai PAN, Partai PKB, Partai Persatuan Pembangunan,” sebut Polyn.

 

Sebagai informasi, jumlah korban makin bertambah. Sebelumnya jumlah korban sebanyak 532 Bidan Pendidik, kini bertambah menjadi kurang lebih 583 orang.

 

Turut hadir Peserta Audiensi: Lynce Mbalur, Ketum Garda Ebiet, Ketua DPRD Ngada Berny, Pengurus Pusat IBI dipimpin oleh Dr. Ade Jubaedah, Gabriel Goa, dan lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *