Hadiri Kongres III Projo, Ketum BGS Kristian Oni: “Gak Usah Jauh-Jauh Amat Kalau Mau Bergeser”

JAKARTA, JEJAKPOS.ID – Ketua Umum (Ketum) Barisan Geng Solo (BGS), Kristian Oni, memberikan tanggapannya terkait arah politik organisasi relawan Pro-Jokowi (Projo) yang menggelar Kongres III. Kristian Oni berpesan agar Projo tidak perlu “bergeser terlalu jauh,” sebab ia menilai visi Prabowo-Gibran masih sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Saat ditemui di sela-sela acara kongres, Kristian Oni menegaskan bahwa BGS menghormati kedaulatan politik Projo dan tidak akan melakukan intervensi.
“Pada dasarnya kami, Barisan Geng Solo, tidak intervensi,” ujar Kristian Oni. “Karena seperti apapun keputusan Projo, arah politik Projo, itu adalah persoalan rumah tangga Projo, persoalan internal Projo.”
Meski demikian, Kristian Oni mengaku menangkap sinyal adanya pergeseran arah politik Projo berdasarkan pidato yang disampaikan oleh Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi.
“Jujur, menurut saya arah politik Projo merujuk kepada pidato politik Ketum Projo tadi, Pak Budi Ari, artinya ke depan Projo akan sedikit bergeser begitu, ya,” analisisnya.
Ia menguraikan, pergeseran itu kemungkinan adalah pergerakan dari yang sebelumnya menjadikan sosok Jokowi sebagai ikon utama. “Yang tadinya icon-nya adalah Pak Jokowi begitu, tapi mungkin ada sedikit pergeseran politik,” tambahnya.
Namun, Kristian Oni menekankan bahwa pergeseran tersebut tidak perlu dilakukan secara ekstrem. Menurutnya, ada benang merah yang kuat antara pemerintahan saat ini dengan visi yang diusung Presiden Jokowi.
“Tapi intinya bahwa Prabowo-Gibran merupakan salah satu visi dari Pak Jokowi juga,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia pun menyampaikan pesan utamanya kepada Projo. “Sehingga, enggak usah jauh-jauh amat lah kalau bergeser begitu. Itu harapan saya,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Kristian Onu juga menyampaikan harapan agar Projo sebagai sesama organ relawan dapat terus solid. “Kita berharap Projo tetap utuh dan kokoh,” tutupnya.














