Jakarta, Jejakpos.id – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, menyebut usulan gencatan senjata di Gaza hanya akal-akalan Israel untuk melanjutkan agresi. Mereka menilai bahwa Israel tidak serius dalam perundingan gencatan senjata di Gaza karena tidak mencakup komitmen diakhirinya perang atau penarikan penuh pasukan dari Gaza.
Anggota senior Hamas Izzat al-Rishq mengatakan proposal gencatan senjata yang diajukan dalam beberapa hari terakhir tidak mencakup diakhirinya serangan Israel, penarikan diri dari Gaza, atau kembalinya warga Palestina yang terlantar ke wilayah mereka.
“Kami terlibat secara positif dengan setiap proposal dan gagasan yang menjamin penghentian agresi dan penarikan pasukan pendudukan dari Gaza,” katanya dilansir dari TRTworld.com, Sabtu (02/11/2024).
Rishq menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggunakan negosiasi tersebut sebagai kedok untuk melanjutkan agresinya.
“Permainan pertukaran peran antara pendudukan dan pemerintah AS sedang berlangsung di Libanon, sama seperti yang terjadi di Gaza,” sebutnya.
Upaya Amerika Serikat (AS), Mesir, dan Qatar untuk mencapai gencatan senjata permanen sejauh ini gagal, terutama karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak menghentikan perang. Hamas menyatakan pihaknya tidak akan menerima usul gencatan senjata yang tidak mencakup penarikan penuh Israel dari jalur Gaza dan penghentian total permusuhan.
Delegasi Israel kembali dari Doha pekan ini. Kantor perdana menteri mengatakan pembicaraan antara para mediator dan Hamas akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang untuk mengevaluasi kelayakan pembicaraan dan upaya lanjutan mencapai kesepakatan.