Jakarta, Jejakpos.id – Sebagian warga di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sejak dua pekan terakhir mulai mencari air bersih ke kawasan hutan imbas kekeringan dan kemarau panjang.
“Kami mencari air bersih ke sumur-sumur yang berada di hutan dengan jarak tempuh sekitar satu kilometer,” kata Ahmad (50), warga Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak, Rabu (4/9).
Dia menjelaskan krisis air bersih terjadi karena sudah sekitar tiga bulan terakhir daerahnya tidak turun hujan. Akibatnya, air sumur dan pompa jet air milik masyarakat kekeringan.
Masyarakat yang tinggal di Desa Suka Rendan dan Desa Parage Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak terpaksa mencari air bersih ke sumur-sumur yang ada di kawasan hutan.
“Kami mencari air bersih ke hutan menggunakan sepeda motor dan memenuhi untuk keperluan konsumsi dan mencuci keluarga,” katanya.
Begitu juga dengan Wahid (45), warga lainnya mengatakan masyarakat di desanya mencari air bersih ke sumber mata air maupun sumur yang ada di kawasan hutan. Wahid bahkan sampai mengantre untuk mengambil air itu.
Selain itu, sebagian masyarakat Desa Parage ada yang mendapatkan pasokan air bersih dari relawan Tagana Lebak.
“Kami mencari air bersih sudah berlangsung dua pekan itu ke hutan, karena sumur di rumah terjadi kekeringan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agust Riza Faizal mengatakan, hingga kini beberapa kecamatan sudah mengajukan permintaan pasokan air bersih menyusul musim kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan pada sumur dan pompa air milik warga.
“Kami berharap pekan ini sudah bisa didistribusikan pasokan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan, karena tiga unit kendaraan tangki air dalam perbaikan,” kata Agust.