Kementerian Kebudayaan Targetkan Peluncuran Buku Sejarah Nasional Baru pada 14 Desember

JAKARTA, JEJAKPOS.ID – Proyek penulisan ulang sejarah Indonesia yang digagas oleh Kementerian Kebudayaan dilaporkan telah mencapai tahap akhir. Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengungkapkan bahwa naskah buku sejarah nasional yang baru tersebut kini tengah memasuki proses penyuntingan dan proofreading sebelum siap untuk diterbitkan secara resmi.
Menurut Fadli Zon, peluncuran buku monumental ini ditargetkan bertepatan dengan momen penting, yaitu Hari Sejarah Nasional yang diperingati setiap tanggal 14 Desember. Penetapan tanggal tersebut—atau tanggal 12 Desember—disebut didasarkan pada permintaan dari para sejarawan yang terlibat, sekaligus sebagai penanda dimulainya secara formal proyek penulisan ulang sejarah yang sangat ambisius ini.
“Bertepatan dengan Hari Sejarah, ya, itu tanggal 12 atau 14 Desember,” ujar Fadli Zon di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Selasa (21/10).
Proyek yang bertujuan untuk menghadirkan narasi sejarah yang lebih Indonesia-sentris dan komprehensif ini melibatkan kolaborasi luas dari para ahli. Menteri Fadli menjelaskan bahwa penulisan melibatkan kontribusi dari sejarawan yang berasal dari 34 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, sebuah upaya untuk memastikan kedalaman dan keberagaman perspektif dalam penyusunan narasi sejarah bangsa.
Fadli Zon memastikan bahwa proses penulisan secara substansial telah rampung. Tahap selanjutnya sebelum peluncuran adalah finalisasi. “Nanti sebelum kita launching, akan ada diskusi satu-dua kali lagi dengan para sejarawan lain. Proses penulisannya sendiri sudah selesai,” tambahnya.
Saat ini, fokus tim pengerjaan beralih ke tahap ketelitian dan kualitas. “Menurut Fadli, saat ini naskah sudah memasuki tahap penyuntingan dan proofreading sebelum diterbitkan secara resmi,” demikian laporan yang diterima. Tahap ini sangat krusial untuk memastikan bahwa materi sejarah yang akan menjadi rujukan baru bagi bangsa ini benar-benar akurat, kohesif, dan siap untuk disajikan kepada publik luas. Peluncuran buku ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam historiografi Indonesia dan referensi utama bagi generasi muda.