Kisah Inspiratif: Dari Tukang Tambal Ban, Fritz Alor Boy Resmi Jadi Advokat

Avatar photo
Fritz Alor Boy saat pengambilan sumpah advokat di Pengadilan Tinggi Jakarta | Poto : Martin

JAKARTA, JEJAKPOS.ID – Sebuah kisah inspiratif datang dari dunia hukum. Fridrik Makanlehi, ST, SH., M.Sc, yang akrab disapa Fritz Alor Boy, seorang mantan cleaning service, pekerja aspal jalan, hingga tukang tambal ban dan buruh bongkar-muat, kini resmi menyandang status Advokat. Ia menjadi salah satu dari 46 calon advokat yang disumpah di Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta pada Rabu, 2 Juli 2025.

Penyumpahan advokat di wilayah hukum DKI Jakarta sendiri dilaksanakan secara bertahap oleh PT DKI Jakarta, mulai dari 24 Juni, 1 Juli, hingga puncaknya pada 2 Juli 2025, yang mengesahkan 46 calon dari 10 organisasi advokat.

Fritz Alor Boy, yang diusung oleh Perhimpunan Advokat Indonesia – Suara Advokat Indonesia (PERADI SAI), menarik perhatian kamera saat prosesi penting ini. Ia bahkan dipercaya menjadi komandan pasukan yang memandu 46 rekannya saat pengambilan sumpah dan janji. “Saya kaget ketika menjadi nomor satu dan ditunjuk menjadi komandan pasukan dalam memandu kawan-kawan saya,” ujarnya dengan nada tak menyangka.

Perjalanan Tak Terduga Menuju Dunia Hukum

Fritz mengaku awalnya tak memiliki minat sama sekali pada bidang hukum. “Dulunya, saya tidak menyukai bidang hukum. Bagiku, bidang hukum itu dunia yang tak menarik dan dunia yang buat jengkel,” kenangnya.

Namun, titik balik terjadi saat ia mengikuti kisah nenek Asiani, seorang perempuan yang divonis satu tahun penjara karena mencuri kayu jati. Kasus ini, ditambah dengan pergaulannya yang intens bersama para advokat, menumbuhkan minatnya untuk menyelami dunia keadilan.

“Terinspirasi dari kisah nenek Asiani yang mencuri kayu jati lalu divonis penjara 1 tahun. Juga, sering bergaul dengan saudara-saudara yang bidang hukum, akhirnya saya pun tertarik lalu mengambil kuliah bidang hukum,” jelas Fritz setelah upacara penyumpahan.

Komitmen Jujur dan Memperjuangkan Kebenaran

Setelah mendengarkan arahan Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta, Nugroho Setiadji, SH, Fritz yang juga merupakan mahasiswa S2 Hukum di Unsurya Jakarta Timur angkatan 2025, menyatakan komitmennya. Ia berjanji akan bertindak jujur, adil, dan memperjuangkan kebenaran dalam menjalankan profesinya sebagai advokat.

“Keadilan adalah hal yang mutlak untuk dilakukan, kebenaran adalah hal tepat dalam menjamin hukum yang baik, maka saya siap melakukannya,” tegas Fritz.

Fritz tak lupa mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus, seluruh keluarga, kawan-kawan, organisasi PERADI SAI, serta sejumlah individu yang telah banyak membantunya, seperti Edy Karo-karo dan tim, Pascalis, Tuti, Maria, Herman, Om Irjan, dan Om Martin. “Saya jadi advokat ini juga ada orang baik yang membantunya,” pungkasnya.

Kisah Fritz Alor Boy menjadi bukti nyata bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita dan berkontribusi bagi keadilan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *