Jakarta, Jejakpos.id – WSJ Clinic yang berada di Jalan Ridwan Rais, Beji Timur, Depok, Jawa Barat, tutup usai peristiwa meninggalnya seorang wanita asal Medan, Sumatera Utara, Ella Nanda Sari Hasibuan (30) setelah diduga melakukan operasi sedot lemak.
Pantauan pada Senin (29/7), WSJ Clinic yang tepat berada di pinggir jalan sepi dari aktivitas. Pagar di lokasi WSJ Clinic tertutup rapat. Papan dengan tulisan ‘tutup’ dipasang di depan pintu masuk WSJ Clinic.
Di sebelah kanan bangunan WSJ Clinic, terpasang banner berisi harga jasa yang ditawarkan klinik itu. Ada juga keterangan soal klinik yang buka setiap hari mulai pukul 09.30 hingga 20.00 WIB. Belum ada garis polisi yang terpasang di lokasi klinik.
Salah seorang pedagang yang mangkal tidak jauh dari lokasi mengatakan klinik itu tutup sejak dua hari belakangan. Biasanya, kata pedagang itu, ada satu hingga dua petugas keamanan yang berjaga jika klinik buka.
“Buka jam 10 an, sampai malam. Dua harian ini tutup,” kata pedagang yang tidak mau disebutkan namanya.
Pedagang ini juga mengatakan WSJ Clinic biasanya ramai di datangi pelanggan setiap harinya.
Ia mengaku awalnya tidak tahu ada pelanggan yang meninggal usai melakukan operasi sedot lemak di klinik itu.
“Biasanya ramai habis Ashar, ini juga tahunya dari berita,” ujarnya.
Izin Klinik Pratama
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Depok, Mary Liziawati menyebut WSJ Clinic memiliki izin sebagai klinik pratama.
“(Peristiwa) Sedang kami telusuri, izin klinik pratama sudah keluar,” kata Mary.
Ia mengatakan Dinkes Depok telah menghubungi pihak klinik untuk meminta penjelasan soal peristiwa tersebut.
“Dari hari Jumat kami sudah menghubungi pihak klinik. Kami masih menunggu jawaban tertulis,” ujarnya.
Polisi Periksa 4 Saksi
Sementara Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan sejauh ini sudah ada empat orang yang diminta keterangan terkait peristiwa itu. Di antaranya pihak klinik dan rumah sakit tempat korban dibawa.
“Kalau pemanggilan saksi secara resmi belum, ini masih interogasi keterangan dari pihak klinik menyatakan bahwa korban ini dibawa ke rumah sakit pada saat tindakan bermasalah. Maka pihak rumah sakit itulah yang kita panggil ke Polres untuk dimintai keterangan bagaimana kondisi korban saat tiba di sana,” kata Arya.
Arya mengatakan saksi yang dimintai keterangan bakal terus bertambah. Polisi, kata dia, ingin mencari apakah ada unsur pidana dalam peristiwa itu.
“Kan ini masih penyelidikan, nanti kalau sudah naik ke tahap penyidikan baru kita bicara soal itu (tersangka),” katanya.
Di sisi lain, kuasa hukum WSJ Clinic Depok, Rikardo Siahaan, buka suara soal kasus perempuan asal Medan, Ella Nanda, yang meninggal usai menjalani sedot lemak di klinik tersebut.
Rikardo menjelaskan kronologi Ella tiba di klinik hingga meninggal. Ella mendapatkan jadwal sedot lemak pada 22 Juli 2024 setelah membuat perjanjian.
“Janjian pada tanggal 22 Juli hari Senin kalau enggak salah. Beliau sampai di klinik sekitar jam 11.00 WIB, menunggu dulu, diperiksa dulu sesuai dengan prosedur yang ada,” kata Rikardo dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (29/7).
Rikardo mengatakan Ella menjalani serangkaian prosedur pemeriksaan sebelum tindakan. Ella lalu melakukan proses administrasi sekitar pukul 12.30 WIB.
Ella melakukan sedot lemak di bagian lengan kanan dan kiri. Rikardo mengatakan tindakan berjalan normal pada mulanya.
Namun, Ella tiba-tiba pingsan dan kejang-kejang saat proses sedot lemak. Pihak klinik langsung memasang infus kepada Ella.
“Pas mau diinfus itu dicari nadinya. Tiba-tiba pembuluh darahnya pecah, mau diinfus yang kedua tidak bisa juga,” jelasnya.
Pihak klinik langsung melarikan Ella ke rumah sakit terdekat sekitar Margonda. Namun, Ella tidak tertolong.
“Kejadian seperti itu langsung dirujuk ke RS yang ada di Margonda dalam posisi Ibu Ella masih ada. Setelah dirujuk ke RS itu sesampai di RS kalau gak salah pas diperiksa matanya Ibu Ella sudah tidak ada,” kata Rikardo.