Longsor Belasan Meter Timbun Rumah Warga, Tangisan Sandi Pecah Cari Jejak Keluarga yang Hilang.

CILACAP, JEJEAKPOS.ID – Bencana alam dahsyat meluluhlantakkan Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, pada Sabtu (15/11/2025). Sebuah longsor besar yang menerjang wilayah tersebut meninggalkan pemandangan pilu: ribuan warga tak kuasa menahan tangis saat kembali ke lokasi dan menemukan permukiman mereka kini telah rata dengan tanah, terkubur di bawah timbunan material.

Skala kehancuran di Majenang terbilang ekstrem. Laporan menyebutkan bahwa banyak bangunan hancur total setelah dihantam dan tertimbun oleh material longsor yang diperkirakan memiliki ketebalan hingga belasan meter. Massa tanah, lumpur, dan bebatuan telah menciptakan zona bencana yang sulit diakses.

Jeritan Sandi dan Harapan yang Terancam

Di tengah puing-puing, kisah Sandi menjadi simbol kepedihan kolektif. Sandi terlihat menangis histeris dan tak henti-hentinya menatap hamparan puing sisa rumahnya yang kini telah hilang sepenuhnya. Air matanya mengalir deras, bukan hanya karena kehilangan tempat tinggal dan harta benda, tetapi karena adanya ketidakpastian yang jauh lebih menyakitkan.

“Selain kehilangan tempat tinggal, ia juga memikirkan nasib anggota keluarganya yang hingga saat ini masih belum ditemukan,” demikian narasi yang beredar, menggambarkan trauma psikologis yang dialami korban.

Ketidakpastian ini menciptakan tekanan mental yang luar biasa bagi Sandi dan puluhan keluarga lain yang anggota keluarganya masih dalam daftar pencarian.

Kendala Evakuasi dan Upaya Tim SAR Gabungan

Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan relawan segera dikerahkan ke lokasi. Namun, proses pencarian korban di bawah tumpukan material tebal terbukti sangat menantang. Kondisi tanah di Majenang yang masih labil, ditambah dengan cuaca yang tidak menentu, meningkatkan risiko terjadinya longsor susulan, memaksa tim SAR bekerja dengan ekstra hati-hati.

Alat berat kesulitan menjangkau beberapa titik kritis karena akses jalan tertutup timbunan. Prioritas utama saat ini adalah mengevakuasi korban yang tertimbun dan mendirikan posko pengungsian yang aman. Pemerintah daerah telah menetapkan status darurat bencana, menjamin logistik dasar dan bantuan psikososial akan segera disalurkan untuk meringankan beban para korban yang kini kehilangan segalanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup