Jakarta, Jejakpos.id – Sebanyak 70 orang atau nelayan terisolasi karena terjebak ombak besar di dermaga, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuled, Kabupaten Sukabumi, Jabar, dari Rabu (16/10/2024) hingga Kamis (17/10/2024) ini.
Pada Kamis pagi tadi, Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Edy Prakoso mengataka cuaca pantai selatan itu masih ekstrem dengan tinggi gelombang 2 – 3,5 meter dan kecepatan angin 5 -35 knot per jam. Hal tersebut membuat para nelayan terjebak di dermaga Sukabumi itu belum bisa dievakuasi.
Oleh karena itu, personel SAR mengirim bantuan logistik menggunakan helikopter. Basarnas.
“Selain mengirimkan bantuan logistik juga menurunkan regu penolong menggunakan helikopter untuk mengecek kesehatan warga terisolir,” kata Edy.
Berdasarkan laporan yang diterima dari personel Basarnas di lapangan, korban terisolasi di dermaga itu berjumlah sekitar 70 orang.
Mereka adalah nelayan dan pemancing yang terisolasi di ujung Dermaga PT. SBP dan tidak bisa kembali ke desa karena separuh dermaga putus akibat hantaman ombak.
Deburan ombak besar yang menghantam itu pun terekam dalam video amatir yang tersebar diberbagai kanal media sosial sejak Rabu (16/10/2024) sore.
Personel Basarnas bersama sejumlah tim penolong gabungan seperti TNI/Polri yang bersiaga di lokasi kejadian masih menunggu cuaca membaik untuk mengevakuasi dan melakukan pencarian para korban.
Sejauh ini tiga orang dilaporkan hilang jatuh ke laut setelah digulung ombak besar; masing-masing bernama Dede Yusuf (28), Rahmat alias Ehek (51), Rohmat (36) warga Desa Buniasih.
Mengutip dari detikJabar, satu dari tiga nelayan yang hilang usai terjatuh karena hempasan gelombang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal. Jasad korban dengan identitas Rahmat itu ditemukan di Pantai Cikole, Desa Wangunjaya, Kecamatan Argabinta, Kabupaten Cianjur, Kamis ini.
“Proses pencarian yang melibatkan tim gabungan, termasuk Polairud Polres Sukabumi, Basarnas, BPBD, dan nelayan setempat, membuahkan hasil pada Kamis pagi (17/10/2024) sekitar pukul 06.00 WIB. Jenazah ditemukan oleh masyarakat nelayan yang sedang berada di sekitar Pantai Cikole,” kata AKP Tenda Sukendar, Kasat Polairud Polres Sukabumi, Kamis.
Cuaca buruk dengan gelombang laut setinggi 3-5 meter sempat menjadi kendala dalam proses pencarian dan evakuasi.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk pemilik kapal besar di Pelabuhanratu, namun ombak tinggi terus menjadi hambatan utama,” katanya.