Oknum Ojol Diduga Pecahkan Kaca Mobil Warga, Pelaku Kabur Misterius!

JAKARTA, JEJAKPOS.ID – Jalanan Ibu Kota kembali menjadi saksi bisu aksi anarkis dan arogansi jalanan. Insiden pengerusakan kendaraan yang mengejutkan terjadi di kawasan strategis Underpass Cikoko, Jakarta Selatan, pada Kamis (30/10/2025) siang. Sebuah mobil warga dirusak secara brutal, di mana kaca samping kanan kendaraan tersebut pecah berantakan, dan diduga kuat pelakunya adalah seorang oknum pengemudi ojek online (ojol).

Peristiwa tragis ini bermula dari keributan singkat yang dipicu masalah sepele di tengah padatnya lalu lintas. Ketegangan antara pengemudi mobil dan oknum ojol tersebut memuncak di tengah Underpass. Saksi mata melaporkan bahwa perdebatan lisan tiba-tiba berubah menjadi serangan fisik terhadap properti.

Menurut keterangan korban yang enggan disebutkan identitasnya demi alasan keamanan, pelaku ojol tersebut—yang diduga terbakar emosi—secara impulsif mengambil benda keras (diduga helm atau batu) dan menghantamkan ke kaca mobil bagian samping kanan hingga hancur berkeping-keping. Pengerusakan ini sontak menimbulkan kepanikan singkat di antara pengguna jalan lain yang melintas, bahkan memperlambat laju kendaraan.

“Kaca mobil saya tiba-tiba pecah. Pelaku langsung lari setelah melakukan itu,” ungkap korban kepada petugas.

Dalam situasi kacau tersebut, korban berhasil menunjukkan keberanian dengan cepat mengamankan kunci motor yang ditinggalkan pelaku. Harapannya, penyitaan kunci motor ini dapat menjadi jaminan dan petunjuk vital untuk memudahkan penangkapan pelaku.

Namun, alur kejadian menjadi semakin kompleks. Meskipun motor dan kunci telah diamankan, pelaku berhasil lolos dari kerumunan dan menghilang dari lokasi kejadian. Fakta ini menimbulkan dugaan serius bahwa aksi pelarian tersebut telah direncanakan atau dibantu secara terorganisir oleh pihak lain.

“Pelaku lari tanpa kunci motornya. Kami menduga ada pihak lain, mungkin rekan seprofesi pelaku, yang sudah stand by atau segera datang untuk menjemput dan memfasilitasi pelariannya,” ujar salah satu petugas kepolisian yang bertugas di lokasi. Dugaan keterlibatan ‘jaringan’ atau ‘kawan’ pelaku membuat kasus ini tidak hanya sebatas pengerusakan biasa, tetapi mengarah pada potensi konspirasi untuk menghalangi proses hukum.

Pasca-insiden, petugas dari Polres Metro Jakarta Selatan langsung bergerak cepat. Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) segera dilakukan, dan motor yang ditinggalkan pelaku telah diamankan sebagai barang bukti utama. Pihak kepolisian fokus pada dua jalur penyelidikan:

  1. Identifikasi Pelaku: Menggunakan data registrasi kendaraan bermotor dan identitas yang melekat pada akun ojek online untuk melacak keberadaan oknum pelaku.
  2. Pencarian Bukti Visual: Mengumpulkan rekaman CCTV dari gedung-gedung atau toko di sekitar Underpass Cikoko untuk mendapatkan visual yang jelas mengenai detik-detik kejadian, termasuk identitas pihak yang diduga membantu pelarian pelaku.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, dalam konferensi pers singkat, menegaskan bahwa tindakan anarkis di jalan raya, apalagi yang melibatkan pengerusakan properti, tidak akan ditoleransi. “Kami akan kejar pelaku hingga tertangkap. Penggunaan atribut profesi tidak akan menjadi tameng dari tindak pidana. Kami mengimbau masyarakat, khususnya rekan-rekan ojol, untuk tidak melindungi pelaku dan menyerahkannya kepada pihak berwajib,” tegasnya.

Kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai jutaan rupiah, namun kerugian psikologis dan rasa tidak aman di jalan raya menjadi dampak yang lebih besar bagi seluruh pengguna jalan di Ibu Kota.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup