Jakarta, Jejakpos.id – Beberapa tahun terakhir ini, polusi udara menjadi masalah lingkungan yang mendesak di Indonesia, bahkan Indonesia menjadi negara yang tingkat polusi udaranya tinggi dengan kategori tidak sehat.
Hal tersebut berdasarkan Indeks Polusi Udara atau Air Quality Index (AQI) yang menyatakan bahwa kualitas udara di sejumlah kota besar di Indonesia masuk kategori tidak sehat.
Buruknya kualitas udara Indonesia tidak lepas dari fenomena El Nino dan perubahan iklim akibat pemanasan global. Selain itu polusi udara akibat kendaraan bermotor.
Buruknya kualitas udara itu mengakibatkan banyaknya masyarakat yang mengalami gangguan pernafasan. Sejumlah kebijakan pun dikeluarkan pemerintah untuk mengatasi hal tersebut.
Salah satunya Presiden Joko Widodo mengeluarkan aturan kerja dari rumah (work from home) untuk mengurangi dampak polusi terhadap kesehatan masyarakat. Di samping itu, pemerintah mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi karbon dan memperbaiki kualitas udara.
Pada peraturan presiden no. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi jalan, dengan tujuan untuk mendorong upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Turut mendukung kebijakan pemerintah, Grab meluncurkan 11.000 kendaraan listrik yang mampu mengurangi emisi gas rumah kaca.
“Dengan meluncurkan 1000 mobil listrik dan 10.000 motor listrik, Grab yakin dapat menekankan polusi udara di Indonesia, sekaligus menjadi lahan pekerjaan yang memudahkan bagi para mitra grab pasalnya dengan penggunaan kendaraan listrik driver akan lebih mengirit pengeluaran untuk bahan bakar,” ucap Neneng Goenadi, Country Managing Director, Grab Indonesia.
Peluncuran kendaraan listrik ini didukung penuh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menurutnya hal ini dianggap menjadi insight baru dalam mengatasi masalah polusi yang terjadi di Indonesia.
“Langkah ini tidak hanya mendukung upaya pemerintah dalam mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060, tetapi juga menunjukkan bagaimana sektor swasta dapat berperan aktif dalam menciptakan transportasi yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ujar Budi.
“Kami berharap, dengan semakin banyaknya armada listrik yang beroperasi, kualitas udara di kota-kota besar akan semakin membaik, dan masyarakat akan merasakan manfaatnya secara langsung,” imbuh Budi.