Pesan Menyejukkan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa di Hari Ibu 2025

JAKARTA, JEJAKPOS.ID – Suasana peringatan Hari Ibu pada Senin, 22 Desember 2025, terasa berbeda dengan hadirnya pesan menyejukkan dari pimpinan otoritas fiskal tertinggi Indonesia. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memilih cara yang humanis untuk menyapa masyarakat, khususnya kaum ibu, melalui sebuah unggahan video di akun media sosial pribadinya.

Langkah ini bukan sekadar seremoni rutin, melainkan sebuah upaya komunikasi publik untuk menyuntikkan kepercayaan diri di tengah dinamika ekonomi global yang masih menjadi tantangan bagi banyak rumah tangga.

Dalam video yang berdurasi beberapa menit tersebut, Menkeu Purbaya tidak tampil sendirian. Ia didampingi oleh sang istri, memberikan gambaran tentang sosok pemimpin yang tidak hanya fokus pada angka-angka makro, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai kekeluargaan. Keduanya tampak serasi saat menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh ibu di pelosok Nusantara.

Purbaya menggarisbawahi bahwa peran ibu melampaui batas-batas domestik. Menurutnya, ibu adalah pilar utama yang menjaga keseimbangan antara ketahanan emosional keluarga dan kontribusi sosial di masyarakat. “Ibu adalah sekolah pertama sekaligus benteng terakhir dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa,” ungkapnya dalam pesan penguatan tersebut.

Namun, ada hal yang menarik dari pesan Hari Ibu kali ini. Sebagai mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya membawa perspektif “stabilitas” ke dalam narasi libur nasional ini. Ia secara khusus menyinggung kondisi ekonomi nasional dan meminta para ibu untuk tetap tenang.

Kekhawatiran mengenai inflasi, harga pangan, dan ketidakpastian ekonomi seringkali menjadi beban pikiran utama bagi kaum ibu yang berperan sebagai ‘manajer keuangan’ rumah tangga. Menanggapi hal tersebut, Menkeu memberikan jaminan bahwa arah perekonomian ke depan berada di jalur yang tepat.

“Ibu adalah pengelola ekonomi yang paling tangguh. Pemerintah berkomitmen penuh untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan jaring pengaman sosial tetap kuat, sehingga ibu-ibu di seluruh Indonesia tidak perlu khawatir dalam merancang masa depan anak-anaknya,” tutur Purbaya.

Pesan ini dianggap sangat strategis. Dengan latar belakang kepemimpinannya di LPS yang berfokus pada kepercayaan nasabah dan stabilitas perbankan, Purbaya seolah mengirimkan sinyal bahwa sistem keuangan negara saat ini memiliki ketahanan (resiliensi) yang cukup untuk menghadapi gejolak pasar.

Lebih jauh, Menkeu memandang bahwa keputusan-keputusan kecil yang diambil para ibu di pasar tradisional maupun supermarket adalah motor penggerak konsumsi domestik. Dengan memberikan rasa aman kepada para ibu, pemerintah secara tidak langsung sedang menjaga stabilitas konsumsi yang menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.

Narasi yang dibangun Menkeu Purbaya pada Hari Ibu 2025 ini berhasil memadukan sisi emosional dan profesionalitas. Ia menutup pesannya dengan doa bagi seluruh ibu agar terus diberikan kekuatan dalam membimbing generasi penerus bangsa.

Unggahan ini pun menuai beragam tanggapan positif dari netizen. Banyak yang merasa “adem” dengan pendekatan komunikatif sang Menteri, yang mampu menyederhanakan isu ekonomi makro yang kompleks menjadi pesan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari di meja makan keluarga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup