Jakarta, Jejakpos.id – Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump memenangi suara di negara bagian Carolina Utara (North Carolina). Negara bagian tersebut menjadi satu dari tujuh swing states yang menentukan kemenangan dalam pilpres.
Kemenangan di Carolina Utara menyumbang tambahan 16 suara elektoral (electoral college) bagi Trump. Hasil itu mengulangi kemenangannya di negara bagian tersebut pada 2016 dan 2020.
Hasil di tujuh swing states bakal sangat menentukan. Kemenangan di Carolina Utara sementara ini membuat Trump unggul dari Kamala Harris dan berada di jalurnya untuk mencapai ambang batas 270 suara elektoral.
Trump potensial mencapai jumlah suara elecollege sebanyak itu jika menang di Georgia dan Pennsylvania. Skenario lainnya dengan memenangi Georgia, Michigan, dan Wisconsin atau unggul di Wisconsin dan Arizona serta kombinasi lain yang termasuk Nevada.
Trump dan pasangannya JD Vance kerap menyambangi Carolina Utara. Jelang pemungutan suara, dia singgah di sana berkampanye di empat kota sekaligus. Di sana, Trump berkampanye agenda ekonomi yang lebih proteksionis dan penindakan imigrasi ilegal.
Sementara itu, calon dari Partai Demokrat Kamala Harris memenangi Virginia sekaligus menambahkan 13 suara elektoral. Calon presiden dari Partai Demokrat selalu unggul di Virginia sejak 2008. Kamala Harris juga menang di New Mexico dengan tambahan lima suara elektoral.