Politisi Senior Yahya Zaini, Pasca Skandal 2006, Kini Kritik Tuding Polisi ‘Sikut’ Program Gizi Sekolah di Daerah

Mohammad Yahya Zaini

JAKARTA, JEJAKPOS.ID – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, melayangkan kritik keras terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dikelola oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Yahya menyebut kehadiran SPPG Polri di lapangan menimbulkan benturan dan masalah dengan SPPG yang sudah dikelola oleh masyarakat.

Kritik tersebut disampaikan Yahya Zaini dalam rapat kerja Komisi IX DPR bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 12 November.

Menurut Yahya Zaini, masalah muncul karena dalam upaya mendapatkan penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG), banyak kepala satuan polisi di sejumlah daerah yang “bergerilya” ke sekolah-sekolah. Upaya ini berujung pada benturan dengan SPPG yang telah lama dikelola oleh masyarakat.

“Ini kehadiran SPPG dari Polri ini di lapangan menimbulkan masalah Pak Kepala. Sebab untuk mendapatkan penerima manfaat, banyak Kapolri  yang gerilya ke sekolah-sekolah, jadi ini benturan dengan SPPG yang sudah dikelola oleh masyarakat,” tegas Yahya dalam rapat tersebut.

Yahya bahkan menyebut adanya laporan bahwa SPPG milik masyarakat yang sudah bekerja sama dengan sekolah dipaksa untuk pindah oleh pihak kepolisian setempat. “Jadi kalau polisi yang datang, masyarakat takut Pak. Apalagi kalau ditakut-takuti pakai seragam. Menurut saya ini sangat merisaukan di lapangan,” tambahnya.

Politisi Partai Golkar ini pun meminta Wakil Kepala BGN, Brigjen Sony Sanjaya, yang berasal dari Polri, untuk segera melakukan penertiban. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi tumpang tindih dalam distribusi MBG antara SPPG Polri dengan SPPG yang dikelola masyarakat.

Sebagai seorang anggota dewan senior yang kembali aktif dalam ranah politik nasional, kritik Yahya Zaini ini membawa kembali sorotan pada perjalanannya yang penuh liku. Yahya Zaini, yang kini memegang posisi penting di Komisi IX DPR dan di internal Partai Golkar, pernah mengalami masa-masa sulit dalam karier politiknya.

Skandal video asusila pada tahun 2006 menjadi noda hitam dalam rekam jejaknya. Saat itu, Yahya Zaini terlibat dalam skandal bersama penyanyi dangdut Maria Eva, yang menghebohkan publik. Skandal tersebut memaksa Yahya untuk mundur dari jabatannya sebagai Anggota DPR RI saat itu, dan namanya sempat tenggelam dalam perpolitikan Indonesia.

Namun, karier politik Yahya Zaini menunjukkan kemampuan untuk bangkit kembali. Setelah beberapa waktu, ia kembali menduduki posisi strategis, termasuk sebagai Ketua Bidang Legislatif, Eksekutif, dan Lembaga Politik DPP Partai Golkar pada 2017. Ia juga terpilih kembali sebagai anggota DPR RI untuk periode 2019-2024.

Kini, meskipun bayang-bayang skandal masa lalu masih menjadi bagian dari perjalanannya, Yahya Zaini kembali mendapat kepercayaan untuk memimpin Bidang Organisasi DPP Partai Golkar, sekaligus menjalankan peran pengawasan sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR yang vokal dalam menyuarakan masalah di lapangan, seperti kritik terbarunya terhadap SPPG Polri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup