Ricuh Penertiban PETI di Kuansing: Mobil Kapolres Hancur Dilempari Batu, Motor Wartawan Dibakar

KUANSING, JEJAKPOS.ID – Operasi penertiban penambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah Cerenti, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, pada Selasa (7/10) berubah menjadi mencekam dan berakhir ricuh. Tim gabungan yang bertugas memusnahkan puluhan rakit PETI mendapat perlawanan keras dari sekelompok warga penambang yang menolak penertiban.
Kemarahan massa yang menolak penertiban dilampiaskan dengan aksi anarkis terhadap aparat dan fasilitas dinas. Dampaknya, enam mobil dinas milik tim gabungan mengalami kerusakan parah akibat dilempari batu, termasuk mobil dinas Kapolres Kuansing yang pecah di bagian kaca. Mobil milik Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) juga tak luput dari amukan massa.
Kekacauan ini bahkan merembet hingga melukai awak media yang meliput. Sebuah motor milik wartawan dilaporkan dibakar oleh massa yang mengamuk. Selain kerugian materi, seorang jurnalis juga dikabarkan terluka setelah mendapat pukulan dari massa.
Meski menghadapi kerugian materi yang besar dan perlawanan yang brutal, pimpinan daerah Kuansing menegaskan tidak akan gentar.
Kapolres Kuansing dan Bupati Kuansing secara tegas menyatakan komitmen mereka untuk melanjutkan pemberantasan PETI. Mereka menegaskan bahwa aktivitas PETI tidak hanya merusak lingkungan secara masif, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat.
“Meskipun mendapat perlawanan keras, kami tidak akan mundur. Penertiban ini adalah upaya untuk menyelamatkan lingkungan dan masa depan masyarakat Kuansing dari bahaya PETI,” tegas salah satu pejabat setelah insiden tersebut.
Saat ini, situasi di lokasi dilaporkan telah terkendali, dan pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi provokator dan pelaku aksi anarkis yang merusak fasilitas negara serta menyerang jurnalis.














