Temui Komunitas Proklamator Desa, Risma Tegaskan Tugas Utama Pemimpin

Calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, bertemu Komunitas Proklamator Desa di Mojokerto, Kamis (14/11/2024).

Jakarta, Jejakpos.id – Dalam pertemuannya dengan Komunitas Proklamator Desa di Kedung Sumur, Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Kamis (14/11/2024), calon Gubernur Jawa Timur, Tri Rismaharini, menilai seorang pemimpin harus turun langsung mendengarkan suara rakyat, bukan hanya mengandalkan laporan di belakang meja.

Calon gubernur nomor urut 3 itu pun berbagi pengalaman yang membentuk gaya kepemimpinannya. Ia mengingat kembali masa-masa awal kampanyenya yang sering dilakukan di tempat-tempat sederhana, bahkan tak lazim.

“Saat saya jadi wali kota pertama, saya pernah kampanye di atas kuburan, di pinggir sungai juga. Orangnya sedikit, tetapi saya senang bisa mendengar suara mereka,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (15/15/2024).

Risma menyampaikan bahwa pengalamannya dekat dengan rakyat kecil selama menjadi Wali Kota Surabaya hingga Menteri Sosial telah menumbuhkan visi besar dalam dirinya. Ia bertekad membawa pelayanan pemerintah lebih dekat kepada masyarakat desa.

Dirinya percaya untuk membangun Jawa Timur harus dimulai dari penguatan desa sebagai ujung tombak pembangunan. Oleh karena itu, sebagai bagian dari rencananya, ia memperkenalkan konsep command center yang dirancang untuk menghubungkan masyarakat desa dengan berbagai layanan pemerintah.

“Kami gunakan command center ini agar rakyat di desa bisa terhubung dengan layanan, meski mereka tidak punya HP juga software yang memungkinkan untuk diakses melalui smartphone,” lanjut dia.

Tak hanya fokus pada layanan, Risma juga menaruh perhatian besar pada pengembangan ekonomi desa. Salah satunya, dia mengamati harga komoditas seperti jagung yang kerap anjlok, membuat petani desa kesulitan.

Untuk itu, ia memiliki rencana menyediakan alat-alat pengolahan produk di setiap daerah, sehingga hasil bumi yang dihasilkan masyarakat desa bisa diolah menjadi produk bernilai lebih tinggi.

“Sebagian hasil jagung bisa kita jual, dan sebagian lagi kita olah menjadi minyak goreng, yang nilai jualnya lebih tinggi daripada minyak biasa,” papar Risma.

Dia lantas mencontohkan pengalamannya di Papua saat berhasil mengolah kelapa sawit menjadi minyak lokal, yang menurutnya dapat diterapkan di Jawa Timur untuk jagung dan komoditas lainnya. Sehingga desa tidak hanya bergantung pada harga pasar yang fluktuatif.

Selain itu, Risma juga berkomitmen untuk mendukung kelompok rentan di masyarakat desa. Saat menjabat Wali Kota Surabaya dan Menteri Sosial, dia turun ke jalan untuk menemui para tuna wisma dan menawarkan mereka tempat tinggal di rumah susun sewa yang sangat terjangkau.

“Setiap pagi sebelum kerja, saya mencari tuna wisma dan menyiapkan rumah susun sewa Rp10 ribu per bulan untuk mereka. Mereka kami latih keterampilan, dan setelah siap, mereka kami bekali untuk memulai usaha,” bebernya.

Karenanya, Risma menekankan pentingnya bantuan bagi anak yatim, lansia, dan difabel. Menurut Risma, kelompok rentan ini adalah tanggung jawab negara yang diamanatkan oleh undang-undang dan agama.

Usai mendengar paparan Risma, Koordinator Proklamator Desa, Pungkasiadi, mewakili 2.500 anggotanya menyatakan dukungan menjadikan Risma sebagai Gubernur Jawa Timur.

“Kami berprinsip, sudah bertekad bulat, Proklamator Desa siap menjadikan Bu Risma sebagai Gubernur Jatim. Beliau itu gak kakehan omong (tidak banyak bicara) tapi langsung kerja, sat set, ini yang paling penting,” ujar Pungkasiadi.

Mantan Bupati Mojokerto itu menyatakan bahwa rekam jejak Risma sebagai wali kota dan menteri sudah membuktikan bahwa ia adalah sosok pemimpin yang hebat. Hal ini sangat baik untuk Jawa Timur yang bersih, karena untuk menjadi pemimpin harus bersih agar pemerintahannya berjalan baik bersama rakyat.

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *