Jakarta, Jejakpos.id – Bank emok adalah sebutan untuk sistem utang piutang yang dijalankan oleh perorangan maupun lembaga yang menyasar individu per individu dengan persyaratan yang mudah dan nyaris tanpa jaminan, akan tetapi menerapkan bunga pinjaman yang tinggi.
Bank emok kerap kali menjadikan ibu-ibu rumah tangga untuk menjadi nasabahnya.
Salah satu warga kampung limo, Cibarusah bercerita kepada kami, begitu kejamnya bunga yang diberikan bank emok kepadanya.
“Awalnya di iming-imingi tanpa jaminan , ya istri mau, namanya juga lagi butuh duit, dia ambil tuh ke bank emok 2 juta, eh sampai sekarang malah jadi 30 juta kalau ditotal sama bunganya.” Ucap Edi kepada jurnalis Jejakpos.id.
Edi mengaku pertama kali istrinya kenal bank emok dari teman istrinya. Dengan imingi-imingan tanpa jaminan dan persyaratan yang cukup mudah, istrinya pun meminjam uang sebesar Rp. 2.000.000 pada tahun 2014.
“Istri saya itu pinjem 2 juta tahun 2014, sampai sekarang belum lunas, malah rumah saya ke jual gara-gara cicilan dan bunga nya gede”. Ucap Edi.
Edi mengaku sangat tidak sanggup dengan cicilan yang sekarang harus dibayarkan nya ke salah satu bank emok di kampungnya.
“Cicilan saya hampir 800 ribu seminggu , sedangkan saya hanya sebatas pekerja harian lepas, terkadang bingung juga harus bayar cicilan tiap minggu nya” ucap Edi.