Viral ! Sahabat Alvin Lim Sebut Alvin Lim Mafia Asuransi , Begini Ceritanya

Totok sahabat Alvin Lim dalam podcast Rumah Uya

Jakarta, Jejakpos.id – Alvin Lim adalah pengacara sekaligus salah satu dari 12 pendiri LQ Indonesia Law Firm.

Dilansir dari situs LQ Indonesia Law Firm, Alvin merupakan lulusan Sarjana Hukum di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Gunung Jati, Tangerang.

Dia kemudian mengambil gelar di bidang perbankan di Colorado Graduate School of Banking AS. Sementara gelar Sarjana Ekonomi-nya ia peroleh dari University of California Berkeley AS.

Alvin juga tercatat memiliki sertifikat perencanaan keuangan dari Florida State University.
Alvin lim juga pernah terlibat dalam berbagai kasus yang membuatnya pernah berurusan dengan pihak Kepolisian.

Salah satu sahabat Alvin Lim bercerita di salah satu podcast mengatakan bahwa Alvin Lim merupakan salah satu mafia asuransi di Indonesia.

Totok sahabat Alvin Lim menjelaskan bahwa Alvin Lim sudah lama terlibat dalam kasus Mafia asuransi sebelum dirinya di tangkap dikarenakan kasus pemalsuan alamat.

“Cara kerja Alvin dia ubah nama orang di KTP aslinya jadi nama baru, tapi tercatat di dukcapil karna kan udah ada kerjasama sama dukcapil, setelah ktp baru keluar orang ini dibuatin paspor ke Singapura untuk beli Polis disana. Kenapa di Singapura, karna kalau di Indonesia ribet ngurusya. 1 nyawa di Singapura di harga 1.000.000 dollar”. Ucap totok dalam podcast rumah uya.

Totok menjelaskan bahwa permainan Alvin Lim terlalu sadis, dikarenakan setelah orang suruhan nya yang disuruh membeli polis asuransi , di 4 bulan kemudian Alvin Lim membuat surat pernyataan bahwa orang tersebut telah meninggal.

“Jadi emang kasar permainanya, habis orang yang nama aslinya tadi diganti beli polis di Singapura, 4 bulan kemudian orang ini dibuatin akta kematian oleh Alvin Lim, keluar lah itu klaim asuransi yang diambil alih oleh istri bang Alvin sebagai ahli waris”. Ucap Totok.

Nah.. ternyata Alvin juga menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan Pribadi. Melalui akun Tiktoknya, Alvin mendarat di Surabaya kemudian dijemput mobil TNI. Lho kok bisa orang sipil menggunakan fasilitas negara??

Silahkan nilai sendiri

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *