Jakarta, Jejakpos.id – Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47. Lantas, bagaimana dampaknya terhadap Indonesia? Pengamat hubungan internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah, menilai kebijakan Trump bakal sulit ditebak seperti ketika memimpin AS periode 2017-2021.
Meski begitu, kata Rezasyah, Trump akan tetap berpegang pada koridor kepentingan nasional AS. Menurutnya, Indonesia perlu konsisten menerapkan kebijakan luar negeri yang bebas aktif agar kemitraan strategis tetap berlanjut.
“Indonesia agar konsisten dengan kebijakan luar negeri bebas aktif sehingga dengan menganggap Amerika Serikat sebagai mitra strategis,” kata Rezasyah kepada Media Indonesia, Rabu (06/11/2024).
Menurutnya, ada peluang hubungan Indonesia dan AS bisa lebih lancar di sejumlah bidang. Pasalnya, Rezasyah menilai Presiden Prabowo Subianto yang kini memimpin Indonesia kemungkinan mempunyai kedekatan psikologis.
“Ada kemungkinan Presiden Prabowo memiliki kedekatan psikologis dengan Donald Trump. Sehingga melancarkan hubungan bilateral dalam berbagai bidang sekaligus,” katanya.
“Trump berpotensi mendukung ide RI perihal food security dan energy security karena Amerika Serikat memiliki referensi ilmiah yang memadai,” tambahnya.
Di sisi lain, imbuh Rezasyah, Indonesia juga perlu mencermati kerja sama yang disepakati di masa pemerintahan Joe Biden seperti Comprehensive Strategic Partnership.
Dia memprediksi Trump akan meminta ketegasan perihal kemampuan Indonesia menjalankan semua komponen kesepakatan yang ditandatangani bersama.