Jakarta, Jejakpos.id – Harimau Terkam Warga di Siak, BBKSDA Riau Pasang Camera Trap
INTERAKSI negatif antara manusia dengan satwa Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) terjadi pada Rabu (4/9) sekitar pukul 13.45 WIB di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Korban bernama Jon hendri, 40, yang merupakan warga Desa Rawa Mekar Jaya, Kabupaten Siak, ditemukan dengan luka pada bagian kepala.
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Genman Suhefti Hasibuan mengatakan korban mendapatkan perlawanan harimau sekitar pukul 12.00 WIB ketika dirinya sedang duduk istirahat sendiri.
“Menurut keterangan yang kami terima korban bekerja sebagai penebang pohon mahang dan korban mendapatkan perlawanan harimau sekitar pukul 12.00 WIB ketika dirinya sedang duduk istirahat sendiri yang berjarak dari 2 orang rekannya seprofesi ketika mencari kayu mahang,” kata Genman, Kamis (5/9).
Ia menjelaskan, korban selanjutnya dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan bantuan medis. Berdasarkan laporan tim Balai Besar KSDA Riau Resor Siak, lokasi kejadian merupakan areal APL yang berada di sempadan Sungai Rawa dan bagian dari daerah jelajah harimau pada kantong harimau Sumatra Semenanjung Kampar.
Genman mengungkapkan, terhadap kejadian interaksi negatif tersebut, ada beberapa hal yang dilakukan Balai Besar KSDA Riau. Di antaranya, tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BBKSDA Riau melakukan koordinasi dengan para pihak di tingkat tapak baik dengan BPBD, pemerintahan desa, TNI/Polri di desa tersebut.
“Tim bersama pihak terkait menjenguk korban yang berada di Desa Sungai Rawa Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak. Kemudian akan dilakukan pemasangan kamera jebak atau camera trap pada lokasi kejadian dan sekitarnya,” tegas Genman.
Selain itu, lanjut Genman, pihaknya juga melakukan patroli gabungan untuk menghadirkan rasa aman bagi masyarakat. Kemudian melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat setempat tentang mitigasi awal terhadap interaksi negatif dengan satwa liar khususnya Harimau Sumatra.
“Balai Besar KSDA Riau mengimbau kepada masyarakat tidak bertindak anarkis pada satwa liar terutama pada satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang,” ujarnya.
Ia menambahkan, masyarakat yang tinggal di sekitar kantong habitat Harimau Sumatra agar bisa beradaptasi dengan keberadaan Harimau Sumatra dengan cara menghindari aktivitas di dalam hutan secara sendiri-sendiri dan atau pada saat waktu aktif Harimau Sumatra yaitu pada malam hari.
“Tidak melakukan perburuan terhadap satwa mangsa yang menjadi pakan satwa Harimau Sumatra. Semoga kedepannya tidak terjadi lagi interaksi negatif antara manusia dengan satwa liar,” tegas Genman.