Home Ekonomi Iuran Tambahan Pensiun bagi Karyawan Dinilai Terlalu Berat

Jakarta, Jejakpos.id – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan iuran tambahan wajib untuk pensiun akan terlalu berat saat ini bagi karyawan.

Menurut dia, saat ini pemerintah juga harus memperhatikan daya beli kelas menengah yang sedang turun.

“Kalau menurun daya beli kelas menengah, ditambah ada tambahan iuran untuk pensiun saya kira terlalu berat untuk sekarang,” ujar Muhadjir di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Meski begitu, dirinya mengaku belum dilibatkan untuk pembicaraan terkait iuran ini.

“Belum, belum ada. Dan itu memang mungkin bukan domain saya sih. Itu domain dari menko ekonomi, ketenagakerjaan,” kata Muhadjir.

Sebagai Menko PMK, ia berusaha menahan agar jangan sampai menurunnya daya beli kelas menengah sampai menyodok kelas paling bawah untuk kelas miskin dan sangat miskin.

Meski sekarang untuk saat ini penurunan daya beli kelas menengah masih bisa ditahan, daya tahan ini sifatnya sangat temporer, dan tidak diketahui sampai seberapa lama pemerintah bisa menahan ini.

“Alhamdulillah saat ini masih bisa kita tahan kan di level inspiring middle income/middle class itu kan,” kata Muhadjir.

Buktinya, kata Muhadjir sekarang persentase penduduk miskin turun.

Berdasarkan data BPS, Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,03 persen, turun sebesar 0,33 persen dari Maret 2023 yang sebesar 9,36 persen.

Kemudian persentase penduduk miskin ekstrem Indonesia pada Maret 2024 sebesar 0,83 persen, berhasil turun 0,29 persen poin terhadap Maret 2023 yang sebesar 1,12 persen.

“Artinya penurunan daya beli kelas menengah tidak sampai berimbas sampai ke kelas paling bawah. Bertahan di inspiring middle class. Tapi daya tahan ini sifatnya sangat temporer. Sampai seberapa kita bisa menahan ini. Oleh karena itu menurut saya berbagai macam tarikan yang diberikan kepada para karyawan sebaiknya dipertimbangkan masak-masak. Karena sekarang belum ada tambahan penarikan saja sudah cenderung menurunnya daya beli mereka,” ujar Muhadjir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *