Judi Online Diduga Jadi Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto

Avatar photo

Jakarta, Jejakpos.id – Persoalan ekonomi diduga menjadi penyebab polwan Polres Mojokerto Kota tega membakar suaminya sendiri yang juga polisi di Polres Jombang. Masalah itu disebut-sebut karena korban menghabiskan gajinya untuk judi online slot. Kondisi ini diduga membuat terduga pelaku murka terlebih ia baru saja melahirkan anak kembar.

Berdasarkan kabar yang beredar, terduga pelaku Briptu Fadhilatun Nikmah, 28, juga kerap menjadi korban kekerasan rumah tangga (KDRT) oleh korban, Briptu Rian Dwi Wicaksono, 27. Persoalan yang mendera rumah tangga keduanya makin parah dengan kondisi Briptu Rian yang kecanduan berjudi slot. Puncaknya ketika Dila, panggilan Fadhilatun mendapati gaji ke-13 di rekening suaminya habis. Dari bayaran total Rp 2, 8 juta, tinggal tersisa Rp 800 ribu.

Mendapati duit terkuras, amarah Dila membara. Di hari kejadian itu, Sabtu (8/6), ia pun meminta agar suaminya kembali ke Asrama Polisi Kota Mojokerto di Jalan Pahlawan tempat mereka tinggal untuk menanyakan kemana uang tersebut. Cekcok antarkeduanya sempat terjadi hingga akhirnya Dila nekat membakar tubuh suaminya. Sebelum itu, Dila sebagai kronologi dalam laporan polisi sudah lebih dulu membeli bensin eceran di botol air mineral. Luka bakar membuat Rian meninggal dunia di rumah sakit.

Sejumlah pihak menyebut jika Rian kecanduan judi online. Dia disebut sering menghabiskan uangnya untuk berjudi. “Mobilnya sampai dijual,” imbuh salah seorang yang mengetahui kejadian. Kondisi demikian membuat hubungan keduanya tak harmonis. Terlebih, Dila baru saja melahirkan anak kembar laki-laki yang kini berumur 3 bulan. Menurut rekan kerjanya di Polres Mojokerto Kota, Dila baru kembali bertugas sekitar dua minggu terakhir. “Dia anaknya tiga, yang pertama sekitar 4 tahun, yang kedua kembar ini,” ujar seorang polisi.

Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel Marundu menyatakan Dila tengah menjalani pemeriksaan di Propam Polda Jatim. Daniel belum menjelaskan soal motif yang melatarbelakangi kejadian tersebut. “Yang jelas ini adalah konflik dalam keluarga,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *